Peraturan
bca cukai terdiri dari tatalaksana impor tertentu (procedure), penetapan harga
pabean (custom value) penetapan fo~rex 2) Peraturan rate (kurs valas) dan pengawasan
devisa (forex control), consulat formalities, packaging/labeling regulation,
dokumentation needed, quality and testing standard, pengaturan admistrasi
(fees) serta tariff classification.
3)
Campur Tangan pemerintahan ( Government Participation)
Campus
tangan pemerintah terdiri dari kebijakan
pengadaan pemerintahan, subsidi dan insentif ekspor, conterrvailing duties, domestic
assistance programs, dau trade diverting.
2,
Kuota
Kuota adalah suatu pembatasan atau
jumlah barang yang dapat diimpor oleh sesuatu Negara dari semua Negara atau
dari Negara –negara tertentu dalam jangka waktu yang di tentukan. Kuota terdiri
dari :
a.
Absolute Quota l
Absolute
quota mengizinkan pemasukarl jumlah yang ditetapkan sélama waktu tertentu.
komoditas
tertentu dalam
b.
Tariff Rate Quota
Tarif
rate quota mengizinkan pemasukan barang
dalam jumlah tertentu ke suatu
ncgara dengan tarif yang diturunkan selama jangka waktu tertentu.
Menurut
ketentuan WTO (World Trade
Organization), sistem kuota ini hanya dapat digunakan dalam hal berikut.,
a.
Untuk melindungi basil pertaman.
b.
Umuk menjaga keséimbangan balance of payment (neraca pembayaran
internasional).
c.
Untuk melindungi kepentingan ekonomi
nasional.
Kuota
biasanya mcnjadi jalan tengah. Artinya,
bila pemerimah suatu negara tidak melakukan pelarangan impor suatu barang,
tetap tidak juga ingin menggunakan tariff kerena dikhwatirkan bisa
menaikkan harga dalam negeri, maka kuota
adalah cara yang ditetapkan utnuk membatasi jumlah maksimum yang bisa di impor.
3. Larangan Ekspor
` Dalam perdagangan internasional,
larangan ekspor tidak banyak diterapkan. Sebenarnya larangan exspor lebih kepada kemauan pemerintah suatu Negara untuk
melarang sama sekali ekspor komoditas
tertentu seperti rotan baku, kaya bergajian, dan minyak sawit. Kebijakan
yang sering dilaksanakan dalam perdagangan internasional yang tidak jauh berbeda dengan larang ekspor
adalah voluntary export restriction,
yaitu pembatasan ekspor
sacara sukarela. Dalam kebijakan
ini dua Negara atau mitra dagang saling
pengertian untuk membatasi ekspor komoditas tertentu untuk mengurangi kepincangan perdagangan. Kebijakan ini pernah diterapkan oleh jepang
terhadap ekspor mobil Amerika Serikat.
Berbeda dengan voluntary export restriction, larangan ekspor merupakan kebijakan
pemerintah sautu Negara melarang total semua ekspor komoditas tertentu, Tujuannya adalah agar industry berkembang,
membuka kesemapatan kerja baru, dan memberantas penyeludupan.
Larangan Impor
Larangan impor adalah kebijakan perdagangan internasional
yang meralarang secara mutlak impor
komoditas tertentu. Misalnya, larangan
impor karet mentah atau larangan impor pakaian bekas.
Dengan
adanya larangan impor barakibat kepada naiknya harga. Selain itu, produsen dalam negeri bisa menaikkan produktifitasnya. Berarti larangan impor
menguntungkan produsen computer dalam
negeri dua kali, yaitu harga jual lebih tinggi dan jumlah penjualan yang lebih
banyak, sedangkan konsumen mengalami
kerugian dua kali, yaitu harus membayar lebih tinggi dan jumlah
komsumsinya menurun.
Subsidi
Jika
anda teliti kebijakan yang dipaparkan sebelumnya banyak yang merugikan
konsumen. Namun, jika pemerintah tetap ingin melaksanakan kebijakan dalam
perdagangan internasional, kebijakan apa
yang paling tepat? Jawabannya adalah subsidi.
Subsidi adalah kebijakan pemerintah untuk
memberikan perlindungan atau bantuan kepada industry ( pengusaha)
dalam negeri dalam bentuk modal,
bisa berupa mesin-mesin, peralatan,
keahlian, keringanan pajak, pengembalian pajak,
fasilitas kredit, dan subsidi
harga yang bertujuan menambah produksi
dalam negeri, mempertahankan jumlah konsumsi di dalam negeri, serta menjual produk dengan
harga yang lebih murah daripada produk impor.
Menurut
Boediono, kebijakan subsidi tidak merugikan konsumen seperti lainnya di bidang perdagangan internasional. Setelah
diberikan subsidi , besarnya konsumsi
masyarakat dan harga pun tidak mengalami
kenaikan. Produsen dalam negeri juga
tetap bisa menambah keuntungan
karena bisa menjual lebih banyak
meskipun harganya tetap. Dengan demikian, kebijakan subsidi lebih baik daripada
kebijakan lainnya karena alas an sebagai berikut.
a. Subsidi diberikan secara terbuka,
sehingga masyarakat bisa menilai manfaat
atau kerugiannya
b. Subsidi tersebut dibiayai dengan
cara yang lebih adil karena tidak terjadi retribusi pendapatan dari konsumen
kepada produsen. Artinya, konsumen tidak dikenakan kenaikan harga dan konsumsi
yang berkurang, tetapi konsumen tetap
membayar dngan harga semula dari jumlah
konsumsinya tidak berkurang.
Premi
Premi adalah penambahan dana ( dalam
bentuk uang) kepada produsen yang berhasil mencapai target produksi (prestasi) yang ditentukan oleh pemerintah.
Dengan
adanya premi dan subsidi kepada produsen
dalam negeri maka:
a. Harga jual barang lebih murah
tetapi terjangkau oleh masyarakat menyebabkan
permintaan
Bertambah
banyak.
b. Hasil produksi meningkat
c. Menjaga kelangsungan hidup
(kontinuitas) perusahaan
Post a Comment