GEJALA-GEJALA PERASAAN ATAU EMOSI

A. Affect dan Stemming (Suasana Hati)

Suasana Hati Merefleksikan perubahan temporer ‘afek’ berkaitan dengan harapan tentang kecenderungan umum positif atau negatif. Sebagai bagian dari afek, suasana hati juga berfungsi untuk memberi sinyal atau informasi kepada individu tentang kemungkinan senang atau kecewa dalam suatu interaksi dengan lingkunagan sosial atau fisik. Suasana hati menjadi cerah jika lingkungan memberikan kesenangan dan menjadi muram jika lingkungan tidak memberikan kesenangan. Suasana hati yang baik dapat meningkatkan perilaku kecenderungan mendekat ke interaksi sosial, perilaku prososial, dan tantangan. Sedangkan suasana hati yang buruk meningkatkan respon semakin menjauh dan membela diri.

Affek dan Stemming(Suasana Hati). Affek merupakan peristiwa psikis dapat diartikan sebagai rasa ketegangan hebat kuat,yang timbul dengan tiba-tiba dalam waktu singkat,tidak disadari dan disertai dengan gejala-gejala jasmaniah yang hebat pula.
Wilhelm Wundt, tokoh psikologi eksperimental dalam sebuah analisis introspeksi telah menentukan effek dalam 3 komponen,yakni:

1.Affek yang disertai perasaan senang dan tidak senang.

2.Affek yang menimbulkan kegiatan jiwa atau melemahkan.

3.Affek yang berisi penuh ketegangan dan affek penuh relaks(mengendorkan).
Immanuel Kant membagi affek tersebut dalam dua kategori,yaitu:

1.Affek Sthenis,individu menyadari kemampuan dan kekuatan tenaganya.

2.Affek Asthenis,ialah affek yang membawa perasaan kehilangan kekuatan.

Sumber-Sumber Emosi dan Suasana Hati

1. Kepribadian

Kepribadian memberi kecenderungan kepada seseorang untuk mengalami emosi dan suasana hati tertentu. Sebagian besar orang mempunyai kecenderungan tetap untuk mengalami suasana hati dan emosi tertentu lebih sering dibandingkan orang lain.

2. Hari dalam seminggu dan waktu dalam sehari

Orang-orang cenderung berada dalam suasana hati terburuk (afek tertinggi dan afek positif rendah) diawal minggu dan berada dalam suasana hati terbaik (afek positif tertinggi dan afek negatif terendah) diakhir minggu. Orang-orang biasanya berada dalam semangat lebih rendah pada awal pagi. Suasana hati cenderung meningkat dan kemudian menurun pada malam hari.

3. Cuaca

Cuaca memberikan sedikit pengaruh terhadap suasana hati. Korelasi ilusif menjelaskan mengapa orang cenderung berfikir bahwa cuaca yang menyenangkan meningkatkan suasana hati mereka. Korelasi ilusif terjadi ketika orang mengasosiasikan dua kejadian yang pada kenyataannya tidak memiliki sebuah korelasi.

4. Stres

Tingkat stres dan ketegangan yang menumpuk di tempat kerja dapat memperburuk suasana hati karyawan, sehingga menyebabkan mereka mengalami lebih banyak emosi negatif.

5. Aktivitas sosial

Aktivitas sosial bersifat fisik , informal, atau Epicurean (makan bersama orang lain) lebih diasosiasikan kuat dengan peningkatan suasana hati yang positif dibandingka kejadian-kejadian formal atau yang bersifat duduk terus-menerus.

6. Tidur

Kurang tidur pada malam sebelumnya memperburuk kepuasan kerja seseorang pada hari berikutnya, karena sebagian besar orang merasa lelah, cepat marah, dan kurang waspada.

7. Olahraga

Terapi olahraga berpengaruh paling kuat terhadap mereka yang mengalami depresi. Walaupun olahraga berpengaruh secara konsisten terhadap suasana hati, tetapi tidak terlalu kuat. Jadi, olahraga dapat membanu anda berada dalam suasana hati yang lebih baik, tetapi jangan mengharapkan mukjizat.

8. Usia

Emosi negatif tampaknya semakin sering terjadi seiring bertambahnya usia seseorang. Bagi seseorang yang lebih tua, suasana hati positif yang tinggi bertahan lebih lama dan suasana hati yang buruk menghilang dengan lebih cepat.

9. Gender

Dalam perbandingan antargender, wanita menunjukkan ekspresi emosional yang lebih besar dibandingkan pria, mereka mengalami emosi lebih intens dan mereaka menunjukkan ekspresi emosi positif maupun negatif yang lebih sering, kecuali kemarahan.



B. Simpati dan Empati

Simpati adalah suatu kecendrungan untuk ikut serta merasakan segala sesuatu yang sedang dirasakan orang lain. Simpati dapat timbul karena persamaan cita-cita,mungkin karena penderitaan yang sama atau karena berasal dari daerah yang sama,dan sebagainya.

Simpati adalah suatu proses dimana seseorang merasa tertarik terhadap pihak lain, sehingga mampu merasakan apa yang dialami, dilakukan dan diderita orang lain. Dalam simpati, perasaan memegang peranan penting. Simpati akan berlangsung apabila terdapat pengertian pada kedua pihak. Simpati lebih banyak terlihat dalam hubungan persahabatan, hubungan bertetangga, atau hubungan pekerjaan. Seseorang merasa simpati dari pada orang lain karena sikap, penampilan, wibawa, atau perbuatan. Misalnya, mengucapkan selamat ulang tahun pada hari ulang tahun merupakan merupakan rasa wujud simpati seseorang.

Simpati adalah melakukan sesuatu untuk orang lain, dengan cara yang menurut kita baik, menurut kita menyenangkan dan menurut kita benar.

Empati mirip perasaan simpati, akan tetapi tidak semata-mata perasaan kejiwaan saja, melainkan diikuti perasaan organism tubuh yang sangat dalam. Empati adalah melakukan sesuatu kepada orang lain, dengan menggunakan cara berpikir dari orang lain tersebut,yang menurut orang lain itu menyenangkan, yang menurut orang lain itu benar.

Menurut Ubaydillah (2005) empati adalah kemampuan kita dalam menyelami perasaan orang lain tanpa harus tenggelam didalamnya. Empati adalah kemampuan kita dalam mendengarkan perasaan orang lain tanpa harus larut. Empati adalah kemampuan kita dalam meresponi keinginan orang lain yang tak terucap. Kemampuan ini dipandang sebagai kunci menaikkan intensitas dan kedalaman hubungan kita dengan orang lain (connecting with) selain itu empati merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam melakukan hubungan antar pribadi dengan coba memahami suatu permasalahan dari sudut pandang atau perasaan lawan bicara. Melalui empati, individu akan mampu mengembangkan pemahaman yang mendalam mengenai suatu permasalahan. Memahami orang lain akan mendorong antar individu saling berbagi. Empati merupakan kunci pengembangan leadership dalam diri individu. Empati ialah suatu kecendrungan untuk merasakan sesuatu yang dilakukan orang lain andaikata dia dalam situasi orang lain tersebut.karena empati,orang menggunakan perasaannya dengan effektif didalam situasi orang lain.



C. Masalah – Masalah Praktis

1.Fungsi perasaan

a. Mempunyai pengaruh yang besar kepada setiap perbuatan dan kemauan.

b. Perasaan itu cepat dan mudah menular.

c. Perasaan indriawi seperti panas,dingin,sejuk,sedap,dan lain-lain.

d. Disekolah dan di rumah seyogyanya senantiasa ditumbuhkan perasaan kesenangan(hobbi) belajar.

e. Bahwa gangguan yang serius dan kronis pada kehidupan perasaan bias mengakibatkan tingkah laku abnormal dan gejala neurosa.


2.Emosi dan Perkembangan Pribadi

Emosi berpengaruh terhadap kejiwaan kita,berarti berpengaruh juga terhadap kemauan dan perbuatan.maka gejala juga berpengaruh juga terhadap perkembangan dan pembentukan pribadi.

a. Kekuatan perasaan dapat diperkuat dan dapat diperlemah.
Semacam itu memberi kesempatan yang baik kepada usaha-usaha pendidikan.

b. Pendidikan perasaan adalah sangat penting . Usahakanlah suasana dan rangsang-rangsang yang dapat membangun dan mengembangkan perasaan yang baik dan luhur,dan tiadakanlah keadaan yang merangsang timbulnya perasaan-perasaan rendah dan negatif.

c. Karena emosi mempunyai sifat menjala, menular,merembet.maka jangan membawakan emosi-emosi yang negatif dalam hubungan dengan sesama, baik dalam pergaulan pendidikan maupun dalam pergaulan pada umumnya.

Post a Comment

Artikel Terkait Tips Motivasi