Bunga Kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.)

"Kembang sepatu" memiliki rasa manis dan bersifat netral. Bahan kimia yang terkandung dalam daun "kembang sepatu" diantaranya taraxeryl acetat. Selain itu, "bunga kembang sepatu" mengandung cyanidin diglucosid, hibisetin, zat pahit, dan lendir. Senyawa berkhasiat yang terkandung di dalam tanaman "Bunga sepatu" antara lain senyawa golongan sterol, seperti stigmasterol, kampesterol dan beta sitosterol. Juga ada asam tartrat, asam sitrat dan asam oksalat, flavonoid dan glikosida flavonoid.

Efek farmakologis yang dimiliki oleh "Bunga sepatu" diantaranya antiviral, anti radang (anti-inflamasi), anti diuretik, menormalkal siklus haid, dan meluruhkan dahak. "Bunga kembang sepatu" juga digunakan untuk mengobati air kencing bernanah (gonorrhoea), batuk berdahak dan bernanah, batuk rejan (pertusis), bisul (furunculus), bisul di kepala anak, borok (ulcustripicum), disentri, haid tidak teratur (irregular menstruation), infeksi saluran kencing, keputihan (leucorrhoea), melancarkan haid (emenagog), radang saluran napas (bronkitis), dan tuberkulosis (TBC). Selain itu, daunnya digunakan untuk mengobati bisul, demam karena malaria, gondongan (parotitis), mimisan (epistaxis), radang kulit (dermatitis), radang selaput lendir hidung, radang selaput mata (conjuctivitis), dan radang usus (enteritis).

2. Pare (Momordica charantia L.)

Buah pare mengandung insulin sayuran atau polipeptida yang merupakan senyawa yang menyerupai protein insulin. Beberapa kandungan yang dimiliki buah pare adalah: alkaloid (momordicine), asam folat, elasterol, glikosida (momordin dan charantin), dan hydroxytryptamine. Beberapa vitamin terkandung dalam buah pare seperti: vitamin C, A, B1, B12, dan vitamin E. Buah pare mengandung mineral seperti: zing, zat besi, mangan, fosfor, tembaga. Selain itu, pare juga mengandung senyawa seperti pantothenic acid, lutein, likopen, dan serat. Sedangkan daun pare mengandung senyawa seperti: momordin, momordicine, asam resinat, charantine, asam trikosanik, resin, saponin, vitamin A, vitamin D, dan lemak. Lemak daun pare terdiri dari asam oleat, asam stearat, asam lonoleat, dan L.oleostearat. Selain buah dan daunnya, sejumlah zat juga terkandung dalam bijinya seperti momordicine dan protein sebagai MAP30. Senyawa peptide yang terkandung di dalam pare menyerupai insulin, senyawa ini dapat menurunkan kadar glukosa dalam darah dan urine. Selain peptide, zat aktif charantin juga dapat menurunkan kadar glukosa dalam darah. Buah pare yang belum matang dapat digunakan untuk peluruh dahak, membersihkan darah dari racun, dan meningkatkan nafsu makan, atau stomakik. Beberapa keluhan ringan dapat diatasi dengan mengkonsumsi pare seperti demam, haus karena panas dalam, jerawat dan sariawan.

3. Kumis Kucing (Orthosiphon aristatus)

Tumbuhan kumis kucing menghasilkan senyawa-senyawa terpenoid dan senyawa fenol seperti diterpenoid jenis isopimaran, flavonoid, benzokromen, dan turunan asam organik. Ciri khas senyawa diterpenoid yang diisolasi dari kumis kucing adalah mempunyai kerangka karbon jenis isopimaran yang terdiri dari tiga cincin dan mengandung banyak gugus fungsi oksigen(utamanya pada C-1, 2, 3, dan 7). Cincin C mengandung gugus hidroksi tersier pada C-8 dan gugus karbonil pada C-14 dan dapat pula mengandung gugus fungsi oksigen pada C-11, 12, dan 20. Gugus-gugus fungsi hidroksi ini seringkali teresterifikasi dengan asam asetat dan benzoate. Bagian daun kumis kucing bisa dijadikan obat untuk menyembuhkan radang ginjal, batu ginjal, sipilis, albuminuria, kencing manis, rematik, dan menurunkan kadar gula dalam darah. Penggunaan luar juga memanfaatkan sifat antibakterinya, misalnya menghilangkan rasa gatal akibat alergi.

4. Kunyit Putih (Curcuma longa)

Kandungan zat-zat kimia yang terdapat dalam rimpang kunyit adalah sebagai berikut :
a. zat warna kurkuminoid yang merupakan suatu senyawa diarilheptanoid 3-4% yang terdiri dari Curcumin, dihidrokurkumin, desmetoksikurkumin dan bisdesmetoksikurkumin.
b. Minyak atsiri 2-5% yang terdiri dari seskuiterpen dan turunan fenilpropana turmeron (aril-turmeron, alpha turmeron dan beta turmeron), kurlon kurkumol, atlanton, bisabolen, seskuifellandren, zingiberin, aril kurkumen, humulen.
c. Arabinosa, fruktosa, glukosa, pati, tanin dan dammar
d. Mineral yaitu magnesium besi, mangan, kalsium, natrium, kalium, timbal, seng, kobalt, aluminium dan bismuth (Sudarsono et.al, 1996). Bagian yang sering dimanfaatkan sebagai obat adalah rimpang; untuk, antikoagulan, antiedemik, menurunkan tekanan darah, obat malaria, obat cacing, obat sakit perut, memperbanyak ASI, stimulan, mengobati keseleo, memar dan rematik. Kurkuminoid pada kunyit berkhasiat sebagai antihepatotoksik (Kiso et al., 1983) enthelmintik, antiedemik, analgesic.

Post a Comment

Artikel Terkait Tips Motivasi