Tissue Culture of Orchids (Kultur Jaringan Anggrek)

Orchid belonging to the family Orchidaceae and consists of 20000-35000 are dispersed into 800 genus (Rimando, 2001). Orchid most commonly found in New Guinea, Indonesia, the Philippines, Thailand, Malaysia, several areas in Asia, Mexico, Africa and Central America, including Costa Rica, Guatemala, Panama and Honduras. Western coastal areas of South America such as Chile, Peru, Ecuador and Colombia have a Hawaiian orchid species, which is the center of orchid production has little orchid species.Orchid Propagation can through 3 ways namely seeds with a high degree of variation, Bulb by vegetative propagation and tissue culture. Tissue culture is considered a better way. In 1902, tissue culture technique was first used by Haberlant. Benefits of tissue culture technique is potentially rapidly developing plant seeds in large quantities. According to George and Sherrington (1984), profits on pembuakan tissue culture as follows:

Anggrek milik keluarga Orchidaceae dan terdiri dari 20.000-35.000 tersebar ke 800 genus (Rimando, 2001). Anggrek yang paling umum ditemukan di New Guinea, Indonesia, Filipina, Thailand, Malaysia, beberapa daerah di Asia, Meksiko, Afrika dan Amerika Tengah, termasuk Kosta Rika, Guatemala, Panama dan Honduras. Wilayah pesisir barat Amerika Selatan seperti Chili, Peru, Ekuador dan Kolombia memiliki spesies anggrek Hawaii, yang merupakan pusat produksi anggrek memiliki spesies anggrek kecil. Anggrek Perbanyakan dapat melalui 3 cara yaitu bibit dengan tingkat tinggi variasi, Bulb oleh perbanyakan vegetatif dan kultur jaringan. Kultur jaringan ini dianggap sebagai cara yang lebih baik. Pada tahun 1902, teknik kultur jaringan ini pertama kali digunakan oleh Haberlant. Manfaat teknik kultur jaringan berpotensi berkembang pesat bibit tanaman dalam jumlah besar. Menurut George dan Sherrington (1984), keuntungan dari kultur jaringan pembuakan sebagai berikut:

1. The breeding process requires only a relatively small space

2. Implementation under sterile conditions so that the resulting seedlings free of pathogens

3. Environmental factors such as media, light and easily controlled temperature

4. Generate clones of plants propagated vegetatively difficult macro

5. Plants can be produced continuously throughout the year

1.Proses pemuliaan hanya membutuhkan ruang yang relatif kecil

2. Pelaksanaan dalam kondisi steril sehingga bibit yang dihasilkan bebas dari patogen

3. Faktor-faktor lingkungan seperti media, cahaya dan suhu mudah dikontrol

4. Hasilkan klon tanaman diperbanyak secara vegetatif makro sulit

5. Tanaman dapat diproduksi terus-menerus sepanjang tahun

Post a Comment

Artikel Terkait Tips Motivasi