APA ALASAN MASUK KE PENDIDIKAN SENI TARI ?

Pertama kali saya memilih jurusan pendidikan seni tari adalah berawal dari dukungan orang tua saya. Sejak kecil saya memiliki bakat dalam hal menari,bakat itu saya kembangkan berkat ibu saya yang selalu membawa saya ke pesta-pesta kecil. Dan saya langsung disuru menari dengan embel-embel dapat uang saku kalau saya berani menari didepan khalayak ramai. Hingga masuk ke dunia sekolah pertama,saya mengikuti ekstrakulikuler tari. Meskipun hanya teori saja yang diberikan,tapi saya berusaha membuat gerakannya melalui materi yang diberikan oleh guru pembina.

Dimulai dari kelas dua SMP,saya dibawa oleh pembina tari untuk mengikuti perlombaan tari yang basic nya tari tradisional yaitu TOR-TOR BATAK. Meskipun hanya tingkat kabupaten,namun itu membuat saya sangat bangga karena selalu mendapat juara 1. Hingga suatu saat,saya ditunjuk oleh pembina tari untuk menjadi ketua tari dan membuat tari kreasi. Dan tari itu harus sudah beres dalam waktu dua minggu. Karena perlombaan itu mengikuti beberapa tahap yaitu diawali dengan tingkat kecamatan. Dan dibawa ke kabupaten,sampai ke provinsi. Puji Tuhan,kami dapat melaluinya hingga ke tingkat provinsi.

Saya sangat merasa bangga dengan hal itu,karena saya dapat membawa nama KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN. Setelah mengikuti perlombaan tingkat provinsi,saya kembali ke tempat saya. Saya dan grup saya dijemput oleh transportasi dinas kabupaten. Momen yang betul-betul membuat keluarga saya bangga. Sesampainya di Humbahas,kami disambut oleh bapak Bupati. Dan bahkan saya diberi ulos batak oleh ibu Bupati. Dan ulos itu hanya diberikan kepada saya. Rasa haru dan bahagia meliputi semuanya. Dan ulos itu selalu saya gunakan hingga saya mengikuti lomba tingkat SMA.

Hal itu memacu saya untuk terus mengembangkan budaya batak yang saat ini telah tenggelam oleh kaum muda mudi. Masuk ke dunia pendidikan sekolah menengah atas,saya tetap mengembangkan kreativitas tari saya. Meskipun tanpa guru pembina. Kami menciptakan kelompok tari,dimana kelompok itu memiliki prinsip “Dari Kita,Untuk Kita,Dan Oleh Kita”. Kelompok itu membuat saya agar lebih memacu kreativitas tari menjadi tari radisional batak yang sangat dapat dipahami dan dapat digunakan dengan baik. Sekolah saya adlah sekolah yang baru saja dibuka. Dan kami adalah angkatan pertamanya. Angkatan pertama beranggotakan 60 orang.

Kemudian kabupaten mengirimkan surat bahwa akan diadakan lomba TOR-TOR BATAK. Lomba itu akan diadakan satu minggu lagi setelah surat itu dikirimkan. Sebagai sekolah yang unggul,kami harus mewujudkan bahwa kami mampu jadi juaranya. Hari demi hari kami lakukan untuk latihan. Gondang pun terus berbunyi hingga pukul 10 malam,karena waktu itu kami tinggal diasrama,sehingga latihan pun akan tetap kami lakukan demi kemenangan kami.

Tibalah hari H,saya sangat takut selaku ketua grup tari. Tapi saya yakin kalau kami bisa menunjukkan dihadapan orang orang bahwa kami adalah siswa yang mampu mandiri dan mampu jadi sekolah unggul yang membawa nama harum kabupaten kami yaitu HUMBANG HASNDUTAN. Namun kami mampu jadi juara pertamanya. Piala yang berkilauan itupun disampaikan langsung oleh bapak bupati ke tangan saya. Bahkan ayah saya yang ikut lansia waktu itu meneteskan air mata saat saya dipanggil hadir kepanggung. Dan bapak bupati memanggil ayah saya,dan saya langsung memeluk ayah saya yang sudah tua rentan. Sambil menyanyikan lagu TOHO MA HO BORU SIBOAN GOAR,saya langsung bertekad dalam hati saya bahwa saya akan tetap pada bakat saya yaitu menari.

Pada saat mencoba SBMPTN, memang saya tidak membuat jurusan seni tari dalam pilihan saya. Dan saya gagal. Namun,saat saya mencoba UMB,saya memasukkan jurusan pendidikan seni tari,dan saya lulus. Rasa bangga bukan hanya meliputi saya. Bahkan kedua orangtua saya,dan guru guru saya. Ternyata saya mampu mewujudkan sekolah saya menjadi sekolah unggul karena saya telah menduduki satu kursi PTN yang sesuai dengan bakat saya. Saya semakin bersemangat mengikuti pembelajaran seni tari di universitas hijau ini,ditambah dengan dosen dosen yang baik dan mengerti akan ketidak tahuan kami mengawali jabatan kami sebagai mahasiswa. Dan kakak senior yang mengerti dan menilai kami dari hal hal kecil yang kami lakukan karna hal kecil itulah membuat dampak besar bagi kami. Dan saya sangat senang bisa memanggil Bunda kpeada dosen di prodi seni tari ini. Sebutan yang saya dambakan kepada guru dan dosen.

Hanya satu hal yang sangat saya dambakan dalam hidup saya yaitu saya ingin membuat orang-orang yang berpartisipasi dalam hidup saya tidak merasa kecewa kepada saya melainkan bangga kepada saya. Saya juga ingin memberi tahukan kepada orang-orang bahwa tari juga merupakan suatu aspek yang dapat membuat seseorang mengerti akan budaya,jalan kehidupan orang orang jaman dahulu,dan tari juga dapat sebagai jalan untuk seseorang meraih kesuksesan seperti saya yang telah diberikan oleh TUHAN titik kecerahan untuk membuka masa depan saya yang lebih cerah melalui tari dikampus hijau tercinta ini.

Saya juga ingin melalui tari ini,saya dan keluarga saya dikenal secara terhormat melalui prestasi yang akan saya ukir di kampus ini. Saya yakin saya mampu dan saya kuat untuk menjalani ini. Karena saya yakin bahwa Tuhan telah memilih saya menjadi salah satu mahasiswa di prodi seni tari ini. Maka amanat ini akan saya jalankan dengan setulus hati saya. Dan saya akan berjuang demi kedua orang tua saya dan orang orang yang telah berpartisipasi bagi saya. Saya akan berusaha membuat mereka bangga kepada saya. Dan kepada orang orang yang telah merendahkan jurusan saya,saya akan membuktikan bahwa tak selamanya seni tari itu hanya bermanffat sesaat. Tapi saya akan menunjukkan bahwa tari itu dibutuhkan kapanpun,dan dimana pun.



Post a Comment

Artikel Terkait Tips Motivasi