TEKNIK PENGUMPULAN DATA DALAM PENELITIAN KUALITATIF



Teknik pengumpulan data dalam penelitian kualitatif yang utama adalah observasi partisipatif dan wawancara mendalam, ditambah kajian dokumen, yang bertujuan tidak hanya untuk menggali data, tetapi juga untuk mengungkap makna yang terkandung dalam latar penelitian.




Dalam melakukan observasi partisipatif, peneliti berperan aktif dalam kegiatan di lapang, sehingga peneliti dengan mudah mengamati, karena berbaur dengan yang diteliti. Penggunaan cheklist hanya sebagai pelengkap, utamanya adalah membuat catatan lapangan yang terdiri dari catatan deskriptif yang berisi gambaran tempat, orang dan kegiatannya, termasuk pembicaraan dan ekspresinya, serta catatan reflektif yang berisi pendapat, gagasan dan kesimpulan sementara peneliti beserta rencana berikutnya.




Dalam wawancara mendalam sebaiknya digunakan wawancara ter-buka yang dapat secara leluasa menggali data selengkap mungkin dan sedalam mungkin sehingga pemahaman peneliti terhadap fenomena yang ada sesuai dengan pemahaman para pelaku itu sendiri, jika perlu dibantu alat perekam. FGD atau diskusi kelompok tera-rah dapat digunakan untuk mengungkap data dan pemaknaannya dari sekelompok orang berdasarkan hasil diskusi yang terfokus atau terarah pada suatu permasalahan yang akan diteliti.




FGD merupakan bagian dari wawancara kelompok, karena kebenaran data bukan lagi subyektif individual, tetapi menjadi kebenaran kelompok. Kajian dokumen dilakukan dengan cara menyelidiki data yang didapat dari dokumen, catatan, manuskrip, file, foto dan hal-hal lain yang sudah didokumentasikan. Keabsahan data dilakukan pada saat pengumpulan data untuk menjaga agar hasil penelitian tetap valid dan reliabel. Dengan cara meningkatkan derajat kepercayaan, keteralihan, kebergantungan dan kepastian. Analisis data dilakukan selama dan sesudah pengumpulan data dilakukan.







BAB I




PENDAHULUAN







Kimia analitik dibagi menjadi dua bidang analisis yaitu analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif berhubungan dengan identifikasi zat – zat yang ada dalam suatu sampel sehingga kandungannya akan mudah untuk dikenali. Analisis kuantitatif berkaitan dengan penetapan berapa banyak suatu zat terkandung di dalam suatu sampel.Beberapa teknik analisis kuantitatif yang umum digunakan di dalam laboratorium antara lain : analisis gravimetri, titrasi, dan kolorimetri.




Peneliti pemula sering kesulitan dalam memilih teknik pengumpulan data sewaktu melaksanakan penelitian, sebagian menggunakan semua teknik pengumpulan data yang ada, walaupun sebetulnya dengan hanya beberapa teknik saja sudah cukup memadai.




Pengumpulan data penelitian kualitatif mempunyai ciri yang berbeda dengan penelitian kuantitatif walau teknik pengumpulan data yang digunakan sama tetapi penerapannya berbeda antara penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif, misalnya penggunaan observasi yang dalam penelitian kuantitatif, dimungkinkan digunakan checklist rating yang baku, yang jika digunakan dalam penelitian kualitatif dianggap kurang tepat, karena utamanya adalah membuat catatan lapangan.




Dalam Pengumpulan data kualitatif, yang dicari bukan hanya hasil datanya tetapi lebih pada proses dan makna yang terkandung dalam data tersebut. Analisis data dilakukan sejak pengumpulan data sampai setelah pengumpulan data.







BAB II




PEMBAHASAN










A . Sumber Data dan Instrumen Penelitian Kualitatif




Dalam penelitian kuantitatif, peneliti dapat dengan mudah menetapkan data penelitian yang berupa variabel yang terukur. Jumlah dan jenis variabel dapat ditetapkan sebelumnya, serta hubungan antar variabel dapat dibuat di dalam suatu model atau paradigma penelitian, namun dalam penelitian kualitatif, peneliti tidak dapat menentukan data dengan tepat dalam rancangan yang disusun sebelum melakukan penelitian, karena dalam penelitian kualitatif tidak menekankan pada bentuk hubungan antar variabel, tetapi pada makna yang terkandung dalam masalah penelitian pada konteks tertentu.




Dalam penelitian kualitatif, peneliti merupakan intrumen utama penelitian, di mana peneliti sekaligus sebagai perencana yang menetapkan fokus, memilih informan, sebagai pelaksana pengumpulan data, menafsirkan data, menarik kesimpulan sementara di lapang dan menganalisis data di lapangan yang alami tanpa dibuat-buat. Sudarwin (2002) menyatakan bahwa peneliti sebagai instrument dalam penelitian kualitatif mengandung arti bahwa peneliti melakukan kerja lapangan secara langsung dan bersama beraktivitas dengan orang-orang yang diteliti untuk mengumpulkan data.




Konsekuensi peneliti sebagai instrumen penelitian adalah peneliti harus memahami masalah yang akan diteliti, memahami teknik pengumpulan data penelitian kualitatif yang akan digunakan.




Pengumpulan data dalam penelitian kualitatif sangat dinamis, di mana peneliti memasuki lapangan yang terbuka apa adanya, otomatis peneliti menghadapi situasi yang sulit diprediksi dengan tepat apa yang sudah,sedang dan akan terjadi. Untuk itu maka peneliti haruslah mengandalkan teknik-teknik pengumpulan data kualitatif, seperti wawancara, observasi, dokumen dan pemaknaan.










B . Observasi Partisipatif




Observasi berasal dari kata observation yang berarti pengamatan. Metode observasi dilakukan dengan cara mengamati perilaku, kejadian atau kegiatan orang atau sekelompok orang yang diteliti.




Tujuan observasi adalah memahami pola, norma dan makna dari perilaku yang diamati, serta peneliti belajar dari informan dan orang-orang yang diamati. Selanjutnya Spradley mengemukakan bahwa yang diamati adalah situasi sosial yang terdiri dari tempat, pelaku dan aktivitas.




Beberapa bentuk observasi yang dapat digunakan dalam penelitian kualitatif, yaitu observasi partisipasi, observasi tidak terstruktur, dan observasi kelompok tidak terstruktur.




Observasi partisipasi merupakan metode pengumpulan data yang digunakan untuk mendapatkan data penelitian melalui pengamatan dan pengindraan dimana observer atau peneliti benar-benar berada dalam keseharian pelaku yang diteliti atau informan, keberadaan peneliti dapat terlibat secara aktif maupun tidak aktif.




Partisipasi atau keterlibatan peneliti dibagi menjadi empat yaitu;




(a) partisipasi pasif, di mana peneliti datang mengamati tetapi tidak ikut terlibat kegiatan yang diamati;




(b) partisipasi moderat, di mana peneliti kadang ikut aktif terlibat kegiatan kadang tidak aktif;




(c) partisipasi aktif, di mana peneliti terlibat aktif dalam kegiatan yang diteliti;




(d) partisipasi lengkap, di mana peneliti sudah sepenuhnya terlibat sebagai orang dalam, sehingga tidak kelihatan sedang melakukan penelitian. Untuk mendapatkan data yang akurat sebaiknya menggunakan observasi dengan partisipasi lengkap, karena sebagai orang dalam peneliti leluasa mengamati dan mendapatkan makna sesungguhnya dari apa yang diamati.




Tahapan observasi ada tiga yaitu;




(1) observasi deskriptif, di mana peneliti mengamati semua yang ada secara menyeluruh, mendeskripsikan semua yang diamati, observasi ini disebut juga sebagai grand tour observation;




(2) observasi terfokus, di mana pengamatan difokuskan pada aspek tertentu yang menjadi fokus penelitian, observasi ini disebut juga sebagai mini tour observation. dan;




(3) observasi terseleksi, di mana peneliti menyeleksi fokus yang ditemukan secara lebih rinci lagi.




Observasi atau pengamatan dapat dilaksanakan dengan bantuan alat pengamatan yang berupa, daftar cek, tabel sosiometri, catatan lapangan, jurnal harian, alat perekam elektronik dan format lainnya.




Pemilihan alat bantu menjadi sangat penting untuk mendapatkan data kualitatif yang penuh makna. misalnya perilaku, aktifitas, dan proses kegiatan lainnya. Catatan lapangan menjadi pilihan utama, karena memungkinkan peneliti memahami makna yang terkandung di lapang yang diamati kemudian mencatatnya, sementara format lainnya seperti daftar cek hanya sebagai pelengkap, karena daftar cek sering tidak dapat memuat semua apa yang diamati.




Catatan lapangan adalah catatan tertulis tentang apa yang didengar, dilihat, dialami dan dipikirkan dalam rangka pengumpulan data dan refleksi terhadap data dalam penelitian kualiatatif.










C . Wawancara Mendalam




Wawancara mendalam, yaitu suatu kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan informasi secara langsung dengan mengajukan pertanyaan antara pewawancara dengan yang diwawancarai.Pada penelitian kualitatif ada dua jenis wawancara yaitu;




(1) wawancara relatif tertutup, di mana pertanyaan difokuskan pada topik khusus dan umum dan dibantu oleh panduan wawancara yang dibuat cukup rinci;




(2) wawancara terbuka, di mana peneliti memberikan kebebasan diri untuk berbicara secara luas dan mendalam.




Wawancara dapat dimulai dengan pertanyaan yang mudah sebagai pendahuluan atau pemanasan, baru mulai masuk ke pertanyaan informasi dan fakta, hindari pertanyaan bermakna ganda, hindari pertanyaan masalah privacy, ulang kembali jawaban untuk klarifikasi, berikan kesan positif, dan kontrol emosi negatif, perdalam pertanyaan ke topik yang lebih spesifik, kemudian diakhiri dengan pertanyaan penutup. Masalah yang mungkin muncul dalam wawancara; adalah orang yang diwawancarai tidak konsentrasi, tidak kooperatif, menolak berbicara atau tidak suka berbicara dan masalah teknis (alat perekam, catatan).










D. Kajian Dokumen




Dokumen diartikan sebagai suatu catatan tertulis / gambar yang tersimpan tentang sesuatu yang sudah terjadi. Dokumen merupakan fakta dan data tersimpan dalam berbagai bahan yang berbentuk dokumentasi.




Sebagian besar data yang tersedia adalah berbentuk surat-surat, laporan, peraturan, catatan harian, biografi, simbol, artefak, foto, sketsa dan data lainya yang tersimpan. Dokumen tak terbatas pada ruang dan waktu sehingga memberi peluang kepada peneliti untuk mengetahui hal-hal yang pernah terjadi untuk penguat data observasi dan wawancara dalam memeriksa keabsahan data, membuat interprestasi dan penarikan kesimpulan.







E. Diskusi Kelompok Terarah




Diskusi kelompok terarah adalah teknik pengumpulan data yang umumnya dilakukan pada penelitian kualitatif dengan tujuan menemukan makna sebuah tema menurut pemahaman sebuah kelompok.




Teknik pengumpulan data dengan diskusi kelompok terarah dapat digunakan untuk mengungkap data dan pemaknaannya dari sekelompok orang berdasarkan hasil diskusi yang terfokus atau terarah pada suatu permasalahan yang akan diteliti.




Melalui diskusi kelompok terarah peneliti dapat; memfokuskan penelitian; menentukan topik-topik diskusi; melengkapi hasil dari wawancara, observasi dan dokumen, mengembangkan teori dan mendapatkan istilah-istilah khusus dalam kelompok.










F. Keabsahan Data




Subjektivitas peneliti merupakan hal yang dominan dalam penelitian kualitatif, mengingat dalam penelitian kualitatif, peneliti sebagai instrumen penelitian, ditambah lagi teknik pengumpulan data utama peneliian kualitatif adalah wawancara dan observasi yang dianggap banyak kelemahan ketika dilakukan secara terbuka dan apalagi tanpa kontrol.




Untuk menetapkan keabsahan data diperlukan teknik pemeriksaan atas empat kriteria yaitu;




1. Credibility atau derajat kepercayaan




Ada beberapa kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan derajat kepercayaan yaitu;




(a) memperpanjang waktu penelitian;




(b), observasi detail yang terus menerus;




(c) triangulasi atau pengecekan data dengan berbagai sumber sebagai pembanding terhadap data tersebut;




(d) mengekspos hasil sementara atau akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi analitis dengan rekan sejawat;




(e) kajian kasus negatif dengan mengumpulkan kasus yang idak sesuai dengan pola yang ada sebagai pembanding;




(f) membandingkan dengan hasil penelitian lain dan;




(g) pengecekan data, penafsiran dan kesimpulan dengan sesama anggota penelitian.




2. Transferability atau keteralihan




Transferability atau keteralihan yaitu dapat tidaknya hasil penelitian ini ditransfer atau dialihkan atau tepatnya diterapkan pada situasi yang lain.










3. Dependability atau kebergantungan




Dependability atau kebergantungan yaitu apakah hasil penelitian mengacu pada kekonsistenan peneliti dalam mengumpulkan data, membentuk, dan menggunakan konsep-konsep ketika membuat interpretasi untuk menarik kesimpulan.










4. Konfirmability




Konfirmability atau kepastian yaitu dapat tidaknya hasil penelitian dibuktikan kebenarannya dimana hasil penelitian sesuai dengan data yang dikumpulkan dan dicantumkan dalam laporan lapangan. Hal ini dilakukan dengan membicarakan hasil penelitian dengan orang yang tidak ikut dan tidak berkepentingan dalam penelitian dengan tujuan agar hasil dapat lebih objektif.







BAB III




PENUTUP




A.Kesimpulan










1. Teknik pengumpulan data dalam penelitian kualitatif yang utama adalah observasi partisipatif dan wawancara mendalam ditambah kajian dokumen, yang bertujuan tidak hanya untuk menggali data, tetapi juga untuk mengungkap makna yang terkan-dung dalam latar penelitian.




2. Dalam melakukan observasi partisipatif, sebaiknya peneliti aktif berperan serta da-lam kegiatan yang ada, sehingga peneliti dengan mudah mengamati, karena tidak berjarak dengan yang diteliti. Peneliti membuat catatan lapangan yang terdiri dari catatan deskriptif yang berisi gambaran tempat, orang dan kegiatannya (termasuk pembicaraan dan ekspresinya). Dan catatan reflektif yang berisi pendapat, gagasan dan kesimpulan sementara peneliti serta rencana berikutnya.




3. Dalam wawancara mendalam sebaiknya digunakan wawancara terbuka yang dapat secara leluasa menggali data selengkap mungkin dan sedalam mungkin sehingga pemahaman peneliti terhadap fenomena yang ada sesuai dengan pemahaman para pelaku itu sendiri, jika perlu dibantu alat perekam.




4. FGD atau diskusi kelompok terarah dapat digunakan untuk mengungkap data dan pemaknaannya dari sekelompok orang berdasarkan hasil diskusi yang terfokus atau terarah pada suatu permasalahan yang akan diteliti. FGD merupakan bagian dari wawancara kelompok, karena kebenaran data bukan lagi subyektif individual, tetapi menjadi kebenaran kelompok.




5. Kajian dokumen dilakukan dengan cara menyelidiki data yang didapat dari dokumen, catatan, manuskrip, file, foto dan hal-hal lain yang sudah didokumentasikan.




6. Keabsahan data dilakukan pada saat pengumpulan data untuk menjaga agar hasil penelitian tetap valid dan reliabel. Dengan cara meningkatkan derajat kepercayaan, keteralihan, kebergantungan dan kepastian.




7. Analisis data dilakukan selama proses pengumpulan data dilakukan dan sesudah pengumpulan data dilakukan.







DAFTAR PUSTAKA










Narotama.ac.id/wp-content/uploads/2012/02/Analisis-Kolorimetri-Kadar-besi.pdf




Http:// e-journal.ikip-veteran.ac.id

Post a Comment

Artikel Terkait Tips Motivasi