Kotak Buatan Kita

Saya pernah membaca sebuah kalimat tulisan seorang teman: "sering kali kita bukan hanya tidak mau berpikir di luar kotak, tapi kita membuat kotak kita sendiri, masuk di dalamnya, dan ingin di sana terus sepanjang hayat." Jika kita membaca sejarah bangsa Indonesia, kita tahu bahwa sebelum tahun 1928, perjuangan untuk mengusir penjajah tidak pernah benar-benar bisa berhasil. Namun, berawal dari ikrar Sumpah Pemuda di tahun 1928, perjuangan sejak saat itu menjadi lebih efektif dan mencapai puncaknya pada proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945. Sebelum tahun 1928, bisa dikatakan suku-suku bangsa di Indonesia telah membuat kotak-kotak kecil mereka sendiri can terus nyaman di dalamnya. Namun, kita tahu sendiri, ratusan tahun usaha mereka tidak kunjung berhasil.

Dalam dunia kerja, sering kali kita juga suka membuat kotak-kotak ini dan nyaman tinggal di dalamnya. Apakah kotak itu kita beri nama job desc, kondisi, minat, atau bahkan gaji. Apa gunanya ikut training di luar jam kantor? Saya kan tidak dapat uang lembur can itu juga tidak termasuk job desc saya. Untuk apa memahami alur kerja departemen B, tanggung jawab saya kan hanya bidang A? Sekilas, seolah­olah kitalah yang dibatasi semua itu. Padahal, siapa yang memaksa Anda bekerja di bidang Anda sekarang? Siapa yang memaksa Anda bekerja di perusahaan sekarang? Kita sendiri bukan?

Kotak juga bisa berbentuk pengetahuan, sudut pandang, pengalaman, dsb. Akibat pengalaman pernah tertipu, kita buru-buru menganggap dunia sales itu hanya tentang merayu clan banyak bohongnya. Dari berita-berita tentang politisi busuk, kita menganggap dunia politik itu pasti kotor clan banyak korupsinya. Akibat cara pandang yang kurang luas, kita menganggap posisi kita sajalah yang terpenting dalam perusahaan. Ini memang cukup ironis. Kita menganggap yang kita miliki lebih baik dari yang lain, tapi itu justru membuat kita tidak bisa berkembang. Masalahnya, kita tidak pernah tahu berapa lama kita bisa bertahan di pekerjaan saat ini. Kita juga tidak tahu tren bisnis di masa depan. Mencintai pekerjaan memang harus kita lakukan, tapi jangan sampai hal itu justru membuat kita hidup dalam kotak sehingga tidak mau mengeksplorasi bidang can peluang lainnya. • Arie

Post a Comment

Artikel Terkait Tips Motivasi