Tentang seorang murid yang gagap...
Seorang guru kebajikan memiliki salah satu murid yanegagap jika berbicara. Meski demikian, pada satu hari sang guru menyuruh muridnya yang gagap itu untuk turun gunung dan mengajarkan apa yang telah ia dapatkan.
Si murid yang gagap itupun berkata, "T.t.. t.. tapi, guru... Sss... sss.. saya `kan kalau bicara gagap begini. Bb.. bb.. bbb... Bagaimana mungkin saya bisa mengajar pada orang lain jika bb.. Bicara saja sulit?"
Guru yang bijak itu tersenyum. Lalu, diberikannya sebutir anggur pada muridnya itu. Ia bertanya, "bagaimana rasa anggur ini?"
"Mmm... mm.. manissekali anggurnyaguru. "
Sang guru lalu menyodorkan sebutir anggur lain kepadanya. Lalu bertanya kembali bagaimana rasanya. "Mmm... mmm... massam sekali rasanya anggur ini, Guru."
Sang guru mengangguk dan mengajak muridnya itu ke belakang padepokan. Di sana ada seekor burung beo yang sudah dilatih berbicara. Sang guru memberikan anggur yang masam kepada si beo. Lalu si beo pun berkata, "masam.. Masam... Masam."
Namun, ketika si guru memberikan anggur yang manis kepada burung beo itu, ternyata burung itu kembali berkata, "Masam.. Masam..."
"Kamu belajar sesuatu dari sini?" Tanya sang guru. "Pengetahuan itu pada dasarnya bukan hanya untuk dihafal dan dibicarakan. Tanpa tahu cara
mempraktikkannya, kita hanya akan seperti burung beo yang bisa bicara tapi tidak tahu kapan harus diterapkannya. Mengajarkan sesuatu akan lebih efektif jika dilakukan dengan perbuatan, bukan hanya diomongkan. "'
Post a Comment