Konsep Dari Teori Pembangunan

1. Jelaskan pemikiran-pemikiran yg menjadi dasar konsep dari dasar teori pembangunan alternatif di masa era globalisasi !

Pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah tidak hanya sebatas sarana dan prasarana yang mendasar, melainkan juga sarana yang sifatnya sekunder seperti pusat-pusat hiburan, meskipun pada saat ini sarana-sarana tersebut seakan telah menjadi sarana primer untuk kalangan masyarakat perkotaan dan juga sebagian masyarakat pedesaan. Jadi pada dasarnya pemerintah telah melaksanakan pembangunan yang sifatnya relatif positif karena selalu mengalami kemajuan dari waktu ke waktu, hal ini dapat terlihat jelas apabila kita melihat keadaan ibu kota negara kita pada saat 10 tahun lalu dan kita bandingkan dengan keadaannya sekarang, pastilah berbeda jelas apabila kondisi dari dua waktu tersebut kita bandingkan, sehingga kita dapat menyimpulkan pembangunan yang terjadi di sana sangatlah cepat, dan itu juga diikuti oleh pertumbuhan penduduk di daerah tersebut yang melonjak drastis dari tahun ke tahun.

Dalam kegiatan perekonomian yang sebenarnya pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan fisikal produksi barang dan jasa yang berlaku disuatu negara, seperti pertambahan dan jumlah produksi barang industri, perkembangan infrastruktur, pertambahan jumlah sekolah, pertambahan produksi sektor jasa dan pertambahan produksi barang modal. Oleh sebab itu untuk memberikan suatu gambaran kasar mengenai pertumbuhan ekonomi yang dicapai suatu negara, ukuran yang selalu digunakan adalah tingkat pertumbuhan pendapatan nasional riil yang dicapai. Pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat. Menurut Bjorn Hettne (1990), aliran pemikiran ini agak terkucilkan dan menurutnya sesuai de­ngan semangat penentangan 'bawah-tanah' (underground counterpoint) dalam tradisi pemikiran barat tentang pemba­ngunan. Pemikiran itu muncul sebagai gerakan protes secara berkala menentang teori modernisasi sebagai arus utama (mains-trearn).

2. Jelaskan menurut pendapat anda tentang konsep pembangunan berbasis pemberdayaan masyarakat!

Pemberdayaan masyarakat bukan membuat masyarakat menjadi makin tergantung pada berbagai program pemberian (charity) . Karena, pada dasarnya setiap apa yang dinikmati, harus dihasilkan atas usaha sendiri (yang hasilnya dapat dipertukarkan dengan pihak lain). Dengan demikian, tujuan akhirnya adalah memandirikan masyarakat, memampukan, dan membangun kemampuan untuk memajukan diri ke arah kehidupan yang lebih baik secara kesinambungan.

Dalam rangka pemberdayaan ini, upaya yang amat pokok adalah peningkatan taraf pendidikan, dan derajat kesehatan, serta akses ke dalam sumber-sumber kemajuan ekonomi seperti modal, teknologi, informasi, lapangan kerja, dan pasar. Masukan berupa pemberdayaan ini menyangkut pembangunan prasarana dan sarana dasar baik fisik, seperti irigasi, jalan, listrik, maupun sosial seperti sekolah dan fasilitas pelayanan kesehatan, yang dapat dijangkau oleh masyarakat pada lapisan paling bawah, serta ketersediaan lembaga-lembaga pendanaan, pelatihan, dan pemasaran di perdesaan, di mana terkonsentrasi penduduk yang keberdayaannya amat kurang. Untuk itu, perlu ada program khusus bagi masyarakat yang kurang berdaya, karena program program umum yang berlaku untuk semua, tidak selalu dapat menyentuh lapisan masyarakat ini. Pemberdayaan bukan hanya meliputi penguatan individu anggota masyarakat, tetapi juga pranata-pranatanya. Menanamkan nilai-nilai budaya modern seperti kerja keras, hemat, keterbukaan, dan kebertanggungjawaban adalah bagian pokok dari upaya pemberdayaan ini.

Keberdayaan masyarakat adalah unsur-unsur yang memungkinkan suatu masyarakat bertahan (survive), dan dalam pengertian yang dinamis mengembangkan diri dan mencapai kemajuan. Keberdayaan masyarakat ini menjadi sumber dari apa yang di dalam wawasan politik pada tingkat nasional kita sebut ketahanan nasional.

3. Menurut pendapat anda apa penyebab munculnya masalah-masalah dalam pembangunan di Indonesia dan pendekatan apa yang dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut , jelaskan !

Masih banyak daerah yang mengalami pembangunan yang cepat seperti Jakarta, misalnya Bandung ataupun Medan . Rata-rata wilayah yang pembangunannya cepat adalah wilayah-wilayah yang menjadi pusat dari berbagai aktifitas, hal ini sangatlah logis mengingat apabila daerah yang menjadi pusat tersebut mengalami pembangunan yang cepat karena pertumbuhan penduduk juga cepat dan banyak sarana dan prasarana yang menjadi faktor-faktor vital dalam berjalannya kegiatan yang terjadi di daerah tersebut. Dari fakta-fakta di atas, dapat kita ketahui bahwa cita-cita bangsa kita yaitu untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia belum sepenuhnya terwujud. Karena pada dasarnya bagaimana cita-cita tersebut dapat terwujud jika sarana dan prasarana yang mendukung tidaklah tersedia secara merata di seluruh daerah di Indonesia.Misalnya cita-cita bangsa kita yang berbunyi “mencerdaskan kehidupan bangsa” tidaklah terwujud apabila tidak ada sekolah-sekolah di daerah yang sifatnya pelosok. Dan juga cita-cita bangsa yang berbunyi “memajukan kesejahteraan umum” akan sulit diwujudkan apabila pembangunan masih berkonsentrasi di daerah perkotaan dan seakan-akan melupakan daerah pelosok yang notabene lebih membutuhkan pembangunan yang lebih.

Pendekatan yang dilakukan adalah : Pertama, upaya itu harus terarah (targetted). Ini yang secara populer disebut pemihakan. Ia ditujukan langsung kepada yang memerlukan, dengan program yang dirancang untuk mengatasi masalahnya dan sesuai kebutuhannya. Kedua, program ini harus langsung mengikutsertakan atau bahkan dilaksanakan oleh masyarakat yang menjadi sasaran. Mengikutsertakan masyarakat yang akan dibantu mempunyai beberapa tujuan, yakni supaya bantuan tersebut efektif karena sesuai dengan kehendak dan kemampuan serta kebutuhan mereka. Selain itu sekaligus meningkatkan keberdayaan (empowering) masyarakat dengan pengalaman dalam merancang, melaksanakan,mengelola, dan mempertanggungjawabkan upaya peningkatan diri dan ekonominya. Ketiga, menggunakan pendekatan kelompok, karena secara sendiri-sendiri masyarakat miskin sulit dapat memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya. Juga lingkup bantuan menjadi terlalu luas kalau penanganannya dilakukan secara individu. Karena itu seperti telah disinggung di muka, pendekatan kelompok adalah yang paling efektif, dan dilihat dari penggunaan sumber daya juga lebih efisien. Di samping itu kemitraan usaha antara kelompok tersebut dengan kelompok yang lebih maju harus terus-menerus di bina dan dipelihara secara sating menguntungkan dan memajukan. Selanjutnya untuk kepentingan analisis, pemberdayaan masyarakat harus dapat dilihat baik dengan pendekatan komprehensif rasional maupun inkremental.

4..Dalam bukunya chambers pembangunan desa dimulai dari belakang terdapat 6 prasangka yang menjadi penghambat hubungan pembangunan dengan kemiskinan desa, sebutkan salah satu prasangka tersebut dan jelaskan sesuai realita pembangunan yang anda ketahui!

Ada enam prasangka atau bias yang disebut oleh Chambers sebagai penyebab mengapa kemiskinan di pedesaan menjadi terlupakan: (1) prasangka spasial, (2) prasangka proyek, (3) prasangka kelompok sasaran, (4) prasangka musim kemarau, (5) prasangka diplomatis, dan (6) prasangka profesional. Prasangka-prasangka itu dapat diartikan sebagai metode bagaimana informasi tentang orang miskin itu diperoleh baik para peneliti pedesaan maupun para perencana dan pelaksana pembangunan.



Untuk membantu mereka keluar dari kemiskinannya, sesungguhnya tergantung mereka sendiri. Namun demikian, bagaimana mereka bisa memulainya, tentu peran orang luar sangat diperlukan. Bisa birokrat, relawan, ilmuwan, tenaga profesional, dan lainnya, untuk melakukan prakarsa, karena orang luar tersebut memiliki kekuatan, kemampuan, sumber daya yang lebih dan dapat digunakan untuk memobilisir dalam memberdayakan orang miskin di perdesaan. Orang-orang luar tersebut dapat melakukan sesuatu sesuai dengan forsi dan kemampuannya untuk membantu masyarakat miskin di berbagai wilayah perdesaan.



Ada banyak penyebab terjadinya kemiskinan di masyarakat perdesaan, misalnya dari lemahnya kekuatan ekonomi, hubungan sosial yang renggang, hak atas kekayaan dan kekuasaan tidak merata, kerusakan lingkungan, ketrampilan rendah, pendidikan rendah, penguasaan aset terbatas, bencana alam, perampasan, cuaca buruk, birokratis, distribusi terhambat, kepadatan penduduk, gagal meningkatkan hasil panen, dan lain sebagainya. Kondisi-kondisi demikian membelit masyarakat perdesaan sehingga mereka dalam kondisi kemiskinan, dan sebagian besar sulit keluar dari jeratan kemiskinan, bahkan hidup dalam lingkaran kemiskinan (cycle of poverty). Jika orang tuanya miskin, generasi berikutnya menjadi miskin, karena dengan kemiskinannya itu, anak orang miskin tidak mendapatkan akses pendidikan yang cukup, ketrampilan yang memadai, sehingga kawin di usia dini, tanpa pekerjaan, dan akhirnya berada dalam kubangan kemiskinan.



5..Apa yang dilakukan oleh lulusan antropologi dalam memahami perannya di masyarakat untuk pembangunan dimana telah terjadi pergeseran oleh kaum kapitalis ?

Menguasai pengetahuan tentang paradigma yang khas dalam antropologi sosiokultural yang didalamnya membahas tentang teori, konsep pendekatan, metode penelitian antropologi.

Memahami teori-teori pembangunan secara umum.

Mengikuti dan memahami kebijakan-kebijakan dalam pembangunan dan cara mengimplementasikannya kedalam program dan proyek.

Post a Comment

Artikel Terkait Tips Motivasi