Diversity of Germplasm

In Indonesia, a place to grow vegetable germplasm is largely a tropical forest, so rich in tribes of typical plants such as tropical dipterocarp, Sapotaceae, Ebenaceae, Myristicaceae, Meliaceae, Zingiberaceae, Palmae, Moraceae, Rhizopphoraceae, Padananceae and others. In the mountainous areas there are tribes that are similar tribes in the northern hemisphere as Fagaceae, Rosaceae, Lauraceae, Theaceae and others. In the Indonesian region also can thrive types of plants, epiphytes, bamboo and parasites, Rafflesia, sandalwood, ficus and others.

Di Indonesia tempat tumbuh plasma nutfah nabati sebagian besar merupakan hutan tropik, sehingga kaya akan suku dari tumbuh-tumbuhan yang khas tropik seperti Dipterocarpaceae, Sapotaceae, Ebenaceae, Myristicaceae, Meliaceae, Zingiberaceae, Palmae, Moraceae, Rhizopphoraceae, Padananceae dan lain-lain. Di daerah-daerah pegunungan terdapat suku-suku yang mirip suku yang ada pada belahan bumi utara seperti Fagaceae, Rosaceae, Lauraceae, Theaceae dan lain-lain. Di kawasan Indonesia juga dapat tumbuh dengan subur jenis-jenis tumbuhan, epifit, bambu dan benalu, Rafflesia, cendana, ficus dan lain-lain.


The Kinds of Germplasm

The kinds of germplasm, in addition to the form of the wild plant species also primitive varieties, varieties carrier source specific characteristics, superior varieties are outdated and high-yielding varieties of today.

1. The wild type on the basis of the history of cultivation and use of its potential can digolong-kan into three groups:

- The types that may have economic value, but did not back-cultivated or be the result.

- The types that have been picked and used the results but has not or is not cultivated.

- The types are not be the result, but after experiencing or through hi-bridisasi then cultivated and utilized.

2. Varieties primitive

All types are cultivated directly or indirectly derived from the wild. Varieties primitive cultivars cultivation is still simple, yet experienced breeding. Tumbuhannya belonging to this group are usually in power daptasi growing regions have a better, more resistant to environmental stresses physical and biological. This is possible because there is a natural selection of genes that are resistant to cold, heat, pests or diseases in the area is growing.

3. Varieties Source Specific Properties

Cultivars that have advantages in certain traits, such as sensitivity to fertilization. Rays resistance to certain diseases or pests or other special properties such as production.

4. Yielding Varieties

Because of advances in the field of breeding, improved varieties can be created by assembling the good properties of several sources of germplasm. The greater the diversity of its nature, will be free breeders to assemble good properties. With the alternation of times, yielding varieties can not be used by farmers to survive lasting. Indeed, at certain times or in adequate conditions yielding varieties able to cope with or exceed the results of other varieties, but the other conditions for a less favorable environment for example the re-emergence of disease or pests in the planting area can be severe and even lead to a fatal hit.

Macam plasma nutfah, selain berupa jenis tumbuhan liar juga varietas primitif, varietas pembawa sumber sifat yang khusus, varietas unggul yang sudah kuno dan varietas unggul masa kini.

1. Jenis liar atas dasar sejarah pembudidayaan dan penggunaan potensinya dapat digolong-kan menjadi tiga kelompok yaitu:

- Jenis-jenis yang mungkin mempunyai nilai ekonomi, tetapi sama sekali belum mem-budidayakan atau dipetik hasilnya.

- Jenis-jenis yang sudah dipetik dan dimanfaatkan hasilnya tetapi belum atau tidak di-budidayakan.

- Jenis-jenis yang tidak dipetik hasilnya, akan tetapi setelah mengalami atau melalui hi-bridisasi baru kemudian dibudidayakan dan dimanfaatkan.

2. Varietas primitif

Semua jenis yang dibudidayakan secara langsung atau tidak berasal dari liar. Varietas primitif adalah kultivar yang pembudidayaannya masih sederhana, belum mengalami pemuliaan. Tumbuhannya yang termasuk kelompok ini biasanya di daerah tumbuhnya mempunyai daya daptasi yang lebih baik, lebih tahan terhadap tekanan lingkungan yang bersifat fisik maupun biologi. Hal ini dimungkinkan karena sudah ada seleksi gen secara alamiah yang tahan terhadap dingin, panas, hama ataupun penyakit di daerah tumbuh.

3. Varietas sumber sifat yang khusus

Kultivar yang mempunyai kelebihan dalam sifat-sifat tertentu, misalnya kepekaannya terhadap pemupukan. Sinar ketahanan terhadap hama atau penyakit tertentu atau sifat khusus yang lain seperti produksi.

4. Varietas unggul

Karena kemajuan di bidang pemuliaan, varietas unggul dapat diciptakan dengan merakit sifat-sifat yang baik dari beberapa sumber plasma nutfah. Semakin besar sifat keanekaragaman yang dimilikinya, akan semakin bebas pemulia untuk merakit sifat-sifat yang baik. Dengan silih bergantinya zaman, varietas unggul tidak dapat langgeng bertahan dipakai oleh petani. Memang pada saat tertentu atau pada kondisi yang memadai varietas unggul mampu mengatasi atau melebihi hasil varietas lain, akan tetapi pada kondisi yang lain untuk lingkungan yang kurang menguntungkan misalnya munculnya kembali penyakit atau hama di daerah penanamannya dapat memukul parah bahkan mengakibatkan fatal.


Germplasma Utilization Through Biotechnology

Genetic wealth found in nature have the potential to be used in the agricultural industry. Therefore, the current germplasm should be much more studied and collected in order to increase agricultural production such as rice crop and food supply. This is done because the germplasm is a source of useful genes for crop improvement such as genes for resistance to diseases, insects, weeds, and also genes for resistance to abiotic environmental stresses such as drought unfavorable. Aside from the germplasm is also a source of genes that can be used to improve the quality of crops such as nutrient content better. Germplasm is the substance of the nature of the offspring can be either intact organs or parts of plants or animals, and microorganisms. Germplasm is a very valuable natural resources for the advancement of science and technology to support national development.

Kekayaan plasma nutfah yang terdapat di alam memiliki potensi untuk dimanfaatkan dalam industri pertanian. Oleh sebab itu saat ini plasma nutfah harus banyak dikaji lebih dan dikoleksi dalam rangka meningkatkan produksi pertanian seperti tanaman padi dan penyediaan pangan. Hal ini dilakukan karena plasma nutfah merupakan sumber gen yang berguna bagi perbaikan tanaman seperti gen untuk ketahanan terhadap penyakit, serangga, gulma, dan juga gen untuk ketahanan terhadap cekaman lingkungan abiotik yang kurang menguntungkan seperti kekeringan. Selain dari itu plasma nutfah juga merupakan sumber gen yang dapat dimanfaatkan untuk peningkatan kualitas hasil tanaman seperti kandungan nutrisi yang lebih baik. Plasma nutfah adalah substansi pembawa sifat keturunan yang dapat berupa organ utuh atau bagian dari tumbuhan atau hewan serta mikroorganisme. Plasma nutfah merupakan kekayaan alam yang sangat berharga bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mendukung pembangunan nasional.

On the other hand, biotechnology can make use of all the genes of living organisms without limitation taxonomy. This is because the gene transfer in biotechnology is not done through cross-pollination. Biotechnology has the opportunity to access the genetic wealth that can not be done through conventional plant breeding. So that biotechnology is expected to be used as a complement to conventional plant breeding.

Transgenic crops such as rice is the utilization of germplasm through biotechnology. Currently more than 70 varieties of genetically modified crops has been registered and commercialized widely in the world. According to data from the ISAAA, nearly 54% of the world's transgenic crops are genetically modified soybeans, 28% of the transgenic corn, 9% and other transgenic cotton. Utilization of germplasm through biotechnology in agriculture industry Germplasm an important raw material for the development of the agricultural industry. The use of biotechnology is required for the utilization of genetic resources in agriculture widely. Below are described some examples of the utilization of genetic resources to cope with the problems of agriculture.

Di lain pihak, bioteknologi dapat memanfaatkan semua gen dari organisme hidup tanpa ada batasan taksonomi. Hal ini disebabkan karena transfer gen pada bioteknologi tidak dilakukan dengan melalui penyerbukan silang. Bioteknologi memiliki peluang untuk mengakses kekayaan plasma nutfah yang tidak dapat dilakukan melalui pemuliaan tanaman secara konvensional. Sehingga bioteknologi diharapkan dapat digunakan sebagai pelengkap pemuliaan tanaman konvensional.

Tanaman transgenik seperti padi merupakan hasil pemanfaatan plasma nutfah melalui bioteknologi. Saat ini lebih dari 70 varietas tanaman transgenik telah terdaftar dan dikomersialisasi secara luas di dunia. Menurut data dari ISAAA, hampir 54% dari tanaman transgenik di dunia merupakan kedelai transgenik, 28% merupakan jagung transgenik, 9% kapas transgenik dan lainnya. Pemanfaatan plasma nutfah melalui bioteknologi dalam industri pertanian Plasma nutfah merupakan bahan baku yang penting untuk pembangunan industri pertanian. Penggunaan bioteknologi dibutuhkan untuk pemanfaatan plasma nutfah dalam pertanian secara luas. Di bawah ini diuraikan beberapa contoh pemanfaatan plasma nutfah untuk menanggulangi masalah-masalah pertanian.

Post a Comment

Artikel Terkait Tips Motivasi