Germplasm Benefits Corps

Tags:
a. Manfaat sosial

Bumi terus berputar, bumi makin panas, evolusi dan adaptasi terus berjalan, dan peradaban terus berubah. Sejalan dengan perubahan ini, masyarakat Indonesia makin jelas dapat dibedakan menjadi: kalangan atas yang terdiri antara lain konglomerat, pejabat tinggi di pusat dan daerah; kalangan menengah yang terdiri antara lain akademisi dan peneliti; kalangan bawah yang terdiri antara lain sebagian besar petani dan masyarakat pedesaan yang miskin. Masyarakat pedesaan miskin di berbagai pelosok wilayah Indonesia masih memanfaatkan varietas lokal atau varietas tradisional untuk berbagai keperluan. Misalnya, Masyarakat di Bali masih menanam varietas tradisional untuk upacara adat. Masyarakat Suku Badui Dalam masih menanam varietas tradisional warisan nenek moyangnya. Masyarakat dipelosok desa di Tanah Toraja dan di Kalimantan Timur masih menanam varietas tradisional, karena varietas itulah yang mampu memberikan hasil yang memadai walaupun dengan pemberian sasana produksi secara tidak intensif. Akhir-akhir ini ditemukan beras merah putih di sebuah situs purbakala yang selanjutnya ada yang memberi nama padi RI-1 dan diyakini sebagai varietas tradisional yang mempunyai nilai budaya pada jaman dulu.

Hal ini menggambarkan secara jelas adanya manfaat sosial plasma nutfah yang perlu diperhatikan oleh semua pemangku kepentingan. Pemanfaatan varietas tradisional tertentu untuk upacara adat dan dipertahankan secara turun-temurun merupakan pengetahuan tradisional yang mungkin masih menjadi misteri dan belum terjawab oleh ilmu pengetahuan saat ini. Namun, pada saat alam melepaskan rahasianya maka boleh jadi varietas tradisional yang dipertahankan untuk dibudidayakan sampai saat ini merupakan jawaban dari permasalahan yang dihadapi oleh keturunan manusia pada generasi yang akan datang.

Earth continues to rotate, the hotter the earth, evolution and adaptation continues to run, and civilization is constantly changing. In line with this change, the more obvious the people of Indonesia can be distinguished: the upper class consisting among others conglomerate, high-ranking officials in the central and regional levels; middle class which consists among other academics and researchers; lower classes which consist of a majority of the farmers and the rural poor. Poor rural communities in various parts of Indonesia are still using traditional local varieties or varieties for various purposes. For example, communities in Bali still grow traditional varieties for traditional ceremonies. In the Baduynese still grow traditional varieties of heritage ancestors. Dipelosok community in Tanah Toraja village in East Kalimantan and still grow traditional varieties, because of the variety that is able to provide adequate results even with the provision of intensive production gym. Lately discovered red and white rice in a subsequent archaeological sites exist that give the name of rice RI-1 and is believed to be the traditional varieties that have cultural value in earlier times.

This illustrates clearly the existence of the social benefits of germplasm that need to be considered by all stakeholders. Utilization of certain traditional varieties for ceremonial and maintained by generations of traditional knowledge which is probably still a mystery and unanswered by science today. However, at the time of releasing the secret nature, the traditional varieties which may be maintained to be cultivated so far is the answer to the problems faced by human offspring in the next generation.



b. Economic Benefits

Benefits of germplasm can be known from its use directly to produce food, fiber-seratan, wooden planks, and to assemble the new varieties. The advantages of the direct use of measured yield increases, improved quality, increased resistance to pests / diseases or environmental stress, and increase both the other characters (Rubenstein et al., 2005). Besides the direct use of germplasm, germplasm also benefit indirectly, ie its contribution to the surrounding habitats and ecosystems (Smale and KOO, 2003). Although now germplasm is not used, but with mengkonservasinya then in the future may be important for food and agriculture. In addition, the conservation of genetic resources is also the conservation of genetic diversity for future generations. Assessment of economic benefits germplasm also depends on who the recipient of the economic benefits. Whether individual or corporate, or whether people who will receive the economic benefits.

Manfaat plasma nutfah dapat diketahui dari penggunaannya secara langsung untuk memproduksi pangan, serat-seratan, papan kayu, dan untuk merakit varietas baru. Keuntungan dari penggunaan langsung itu diukur dari peningkatan hasil, peningkatan kualitas, peningkatan resistensi terhadap hama/penyakit atau cekaman lingkungan, dan peningkatan karakter-karakter baik lainnya (RUBENSTEIN et al., 2005). Disamping penggunaan plasma nutfah secara langsung, plasma nutfah juga bermanfaat secara tidak langsung, yaitu kontribusinya terhadap habitat dan ekosistem sekitarnya (SMALE dan KOO, 2003). Walaupun sekarang plasma nutfah tidak digunakan, tetapi dengan mengkonservasinya maka di masa yang akan datang mungkin menjadi penting untuk pangan dan pertanian. Disamping itu, konservasi plasma nutfah juga merupakan konservasi diversitas genetik untuk generasi yang akan datang. Penilaian manfaat ekonomi plasma nutfah juga tergantung pada siapa penerima manfaat ekonomi itu. Apakah individual atau perusahaan atau apakah masyarakat yang akan menerima manfaat ekonomi.



c. Environmental Benefits

Environment consisting of, among others, land by land, sea, air, water, biota with biodiversity, initially in a state of balance. However, because of the changing times in parallel with changes in human civilization, then the balance of the environment began to change and change is heavily influenced by changes in human behavior. Changes in the environmental balance of the risk or consequences that must be accepted as a result of changes in human behavior. Natural disasters such as landslides and flash floods that occurred in Indonesia in a row lately is an example of the consequences that must be received by the nation of Indonesia as a result of changing environmental balance. Outbreaks of pests or diseases on agricultural crops occur also as a result of natural changes.

Agricultural practices by utilizing only a few crop varieties is able to increase food production and agricultural products are real, but such a practice in the long run will make the environment become more vulnerable to any adverse changes, both changes in weather and pests and diseases. Therefore, agricultural biodiversity needs to be maintained by means of maintaining genetic diversity in situ. With preservation of genetic diversity in situ is expected to contribute to the maintenance of ecological balance. Success in maintaining genetic diversity in situ will encourage efforts to preserve agricultural biodiversity is essential for sustainable agriculture, now and in the future.

Lingkungan yang terdiri dari antara lain lahan darat, lautan, udara, air, biota dengan keanekaragaman hayatinya, pada awalnya dalam keadaan seimbang. Namun, karena perubahan zaman yang paralel dengan perubahan peradaban manusia, maka keseimbangan lingkungan mulai berubah dan perubahan itu banyak dipengaruhi oleh perubahan tingkah laku manusia. Perubahan keseimbangan lingkungan tersebut merupakan resiko atau konsekuensi yang harus diterima sebagai akibat dari perubahan tingkah laku manusia. Bencana alam seperti tanah longsor dan banjir bandang yang terjadi di Indonesia secara beruntun akhir-akhir ini merupakan contoh konsekuensi yang harus diterima bangsa Indonesia sebagai akibat berubahnya keseimbangan lingkungan.

Wabah hama atau penyakit pada tanaman pertanian yang terjadi juga sebagai akibat dari perubahan alam. Praktek pertanian dengan memanfaatkan hanya beberapa varietas tanaman unggul memang mampu meningkatkan produksi pangan dan produk pertanian secara nyata, namun praktek yang demikian itu dalam jangka panjang akan membuat lingkungan menjadi rapuh terhadap setiap perubahan yang tidak menguntungkan, baik perubahan cuaca maupun hama dan penyakit. Oleh karena itu, keanekaragaman hayati pertanian perlu dijaga dengan cara antara menjaga keanekaragaman plasma nutfah secara in situ. Dengan terjaganya keanekaragaman plasma nutfah secara in situ diharapkan akan berkontribusi terhadap terjaganya keseimbangan lingkungan. Keberhasilan dalam menjaga keanekaragaman plasma nutfah secara in situ akan mendorong upaya menjaga keanekaragaman hayati pertanian yang esensial untuk pertanian berkelanjutan, sekarang dan yang akan datang The Benefits of Science and Technology.

Advances in science and technology that rapidly can not escape the role of germplasm. Germplasm is the basic ingredient or an object for the development of science and technology. Instead advances in science and technology can be one of the determinants of the existence or disappearance of germplasm. Germplasm are very diverse, great contribution in the development of modern biotechnology. However, if the development of modern biotechnology was not followed by an awareness of the negative impacts on biodiversity, so that in time will become an obstacle to the progress of science and technology itself.

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat tidak bisa lepas dari peran plasma nutfah. Plasma nutfah merupakan bahan dasar atau merupakan objek untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sebaliknya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat menjadi salah satu faktor penentu eksistensi atau hilangnya plasma nutfah. Plasma nutfah yang sangat beraneka ragam, besar kontribusinya dalam perkembangan bioteknologi moderen. Namun, jika perkembangan bioteknologi moderen itu tidak diikuti dengan kesadaran terhadap dampak negatifnya terhadap keanekaragaman hayati, maka pada saatnya nanti akan menjadi penghambat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi itu sendiri.

Post a Comment

Artikel Terkait Tips Motivasi