History of Biotechnology in Indonesia

Indonesia is a country that is potentially a very rich biodiversity, automatically renewable raw materials should be a pillar in the development of industry. These renewable raw materials save its own potential to be converted into a bar products, and new product is expected to have a very high competitiveness.

Indonesia adalah Negara yang mempunyai potensi biodiversity yang sangat melimpah, otomatis bahan baku terbarukan seharusnya menjadi pilar dalam pengembangan industry. Bahan baku terbarukan ini menyimpan potensi tersendiri untuk dikonversi menjadi produk bar, dan produk baru ini diharapkan mempunyai daya saing yang sangat tinggi.


1. DEVELOPMENT OF BIOTECHNOLOGY


The development of biotechnology can be divided into several eras include:
1. The era of the first-generation biotechnology / biotechnology simple.
The use of microbes still traditionally, in the food and crop production and food preservation.
Example:
manufacture of tempeh, tape, vinegar, and others.
2. The second generation biotechnology era.
The process takes place in a sterile state.
Example:
a. production of chemicals: acetone, citric acid
b. wastewater treatment
c. composting
3. The third-generation biotechnology era.
Process under sterile conditions.
Example:
production of antibiotics and hormones
4. The era of new generation biotechnology
Example:
production of insulin, interferon, monoclonal antibodies

Perkembangan bioteknologi dapat dibagi dalam beberapa era yang meliputi:


1. Era bioteknologi generasi pertama / bioteknologi sederhana.
Penggunaan mikroba masih secara tradisional, dalam produksi makanan dan tanaman serta pengawetan makanan.Contoh: pembuatan tempe, tape, cuka, dan lain-lain.

2. Era bioteknologi generasi kedua.
Proses berlangsung dalam keadaan tidak steril.
Contoh:
a. produksi bahan kimia: aseton, asam sitrat
b. pengolahan air limbah
c. pembuatan kompos

3. Era bioteknologi generasi ketiga.
Proses dalam kondisi steril.
Contoh :
produksi antibiotik dan hormon

4. Era bioteknologi generasi baru
Contoh:
produksi insulin, interferon, antibodi monoclonal

Biotechnology is often heard but may rarely perceived benefits in Indonesia. If ever known, modern biotechnology products such as insect-resistant transgenic cotton grown limited in South Sulawesi few years ago, it brought salvation environmental protests by some people. While the news is heard in overseas countries, biotechnology is the technology of the future.
Approximately 15 years ie 1985, the Indonesian government has made biotechnology as a priority the development of science and technology carried out by the Ministry for Research and Technology (Research and Technology).

Bioteknologi sering didengar tapi mungkin jarang dirasakan manfaatnya di Indonesia. Bila pun pernah diketahui, produk bioteknologi modern seperti kapas transgenic tahan hama yang ditanam secara terbatas di Sulawesi Selatan beberapa tahun lalu, justru mendatangkan protes akan keselamatan lingkungan oleh sebagian masyarakat. Sementara berita yang didengar di luar negeri negeri, bioteknologi adalah teknologi masa depan.



Furthermore, since 1988, has been included in Repelita biotechnology as well as a development priority, especially the field of science and technology. The latest developments in terms of policies / rules that the government in 2000 and then, biotechnology is also emerging as a priority area in which continued Ipteknas Ipteknas Jakstra.

Kurang lebih 15 tahun yaitu tahun 1985, pemerintah Indonesia telah menjadikan bioteknologi sebagai prioritas pengembangan iptek yang dilakukan oleh Kantor Menteri Negara Riset dan Teknologi (RISTEK). Selanjutnya sejak tahun 1988, bioteknologi sudah masuk dalam REPELITA juga sebagai prioritas pembangunan khususnya bidang iptek. Perkembangan terbaru dari sisi kebijakan/aturan pemerintah yaitu pada tahun 2000 lalu, bioteknologi juga muncul sebagai bidang prioritas dalam Jakstra Ipteknas yang dilanjutkan Ipteknas.




In the implementation / application of the policy, in 1990 began to think about the formation of human resources, namely the establishment of PAU biotechnology or Inter-University Center at GMU biotechnology medical biotechnology, industrial biotechnology and ITB IPB field of agricultural biotechnology. Cooperation between educational institutions and government research also began with the appointment digesa development center or centers of excellence in three key areas of agricultural biotechnology by members PAU IPB Biotechnology, Biotechnology Research Center-LIPI, medical biotechnology with member of UI / Institute of Molecular Biology Biotechnology Eijikman with PAU UGM and biotechnology industry with PAU members Biotechnology ITB and BPPT. PAU-PAU university also commissioned to print HR biotechnology with the formation of post-graduate study program S-2 and S-3 biotechnology.

Dalam implementasi/penerapan dari kebijakan itu, pada tahun 1990 mulai dipikirkan pembentukan SDM bioteknologi yaitu dengan pembentukan PAU atau Pusat Antar Universitas bidang bioteknologi di UGM bidang bioteknologi kedokteran, ITB bidang bioteknologi industry dan IPB bidang bioteknologi pertanian. Kerjasama antar lembaga pendidikan dan penelitian pemerintah juga mulai digesa dengan penunjukan pusat pengembangan atau center of excellence dengan tiga bidang utama yaitu bioteknologi pertanian dengan anggota PAU Bioteknologi IPB, Pusat Penelitian Bioteknologi-LIPI, bioteknologi kedokteran dengan anggotaUI/Lembaga Biologi Molekul Eijikman dengan PAU Bioteknologi UGM dan bioteknologi industry dengan anggota PAU Bioteknologi ITB dan BPPT. PAU-PAU di universitas juga ditugaskan untuk mencetak SDM bioteknologi dengan pembentukan program studi pasca sarjana S-2 dan S-3 bioteknologi.



Research without funds, becomes meaningless. So since 1992 the largest competitive research funds in Indonesia, RUT / RUT are coordinated by the Research and Technology and carried execution of administration by LIPI, incorporate biotechnology as one of its own programs financed. In addition to the AGM there are similar competitive funding schemes are IRUT / international level and RUK / partnerships for cooperation with the private research institute. Efforts between private holding government to fruition include the establishment of the Indonesian Biotechnology Consortium / KBI with members of government agencies, research, education and private pharmaceutical and food industry especially.

Riset tanpa dana, menjadi tak bermakna. Maka sejak tahun 1992 dana riset kompetitif terbesar di Indonesia yaitu RUT/Riset Unggulan Terpadu yang dikoordinasikan oleh RISTEK dan diemban pelaksanaan administrasinya oleh LIPI, memasukkan bioteknologi sebagai salah satu program tersendiri yang dibiayai. Selain RUT ada pula skema dana kompetitif serupa yaitu RUTI/untuk tingkat internasional dan RUK/kemitraan untuk kerjasama lembaga riset dengan swasta. Usaha-usaha anatara pemerintah menggandeng swasta ini membuahkan hasil antara lain berdirinya Konsorsium Bioteknologi Indonesia/KBI dengan anggota lembaga pemerintah, penelitian, pendidikan dan swasta industry farmasi dan pangan khusunya.



In addition to some of the institutions that have been mentioned above, government agencies that active develop other biotechnology is the technical department is the Department of Agriculture through the National Research and Development as Biotechnology Research Agency for Agriculture and Agricultural Genetic Resources (Balitbiogen) based in Bogor.
The set of biotechnology also began to appear either formal or non-formal example Indonesian Agricultural Biotechnology Association.

Selain beberapa lembaga yang telah disebut di atas, lembaga pemerintah yangaktif mengembangkan bioteknologi lainnya adalah departemen teknis yaitu Departemen Pertanian lewat Badan Penelitian dan Pengembangannya seperti Badan Litbang Bioteknologi Pertanian dan Sumber Daya Genetik Pertanian (Balitbiogen) yang berkantor di Bogor. Himpunan bioteknologi juga mulai bermunculan baik yang formal atau non-formal misalnya Perhimpunan Bioteknologi Pertanian Indonesia.

Indonesian Biotechnology Research Network, etc. Not least is the journals both specific and broader are like Indonesian Journal of Biotechnology Biotechnology based in PAU-GMU, now renamed the Biotechnology Study Center UGM etc. Latest government efforts to encourage the advancement of biotechnology Indonesia is planned formation especially in Rempang location, adjacent to Batam Island, a special area development and commercialization of pharmaceutical and agricultural biotechnology. This effort is known as bio-island.

Jaringan Peneliti Bioteknologi Indonesia, dsb. Tak kurang pula jurnal-jurnal baik yang spesifik maupun yang lebih luas seperi Indonesian Journal of Biotechnology yang berkantor di PAU Bioteknologi-UGM, sekarang berganti nama menjadi Pusat Studi Bioteknologi-UGM dsb. Upaya terakhir pemerintah untuk mendorong kemajuan bioteknologi Indonesia adalah rencana pembentukan lokasi khususnya di Pulau Rempang, berdekatan dengan Pulau Batam, sebagai wilayah khusus pengembangan dan komersialisasi bioteknologi farmasi dan pertanian. Usaha ini dikenal dengan bio-island.

Post a Comment

Artikel Terkait Tips Motivasi