In Situ Conservation Techniques

In situ techniques involve the maintenance of genetic variation at the location where it is encountered, either in the wild or in traditional farming systems. The majority of existing nature reserves and natural parks were established to conserve animals or to protect aesthetically beautiful landscapes, but even today few have plant conservation as their primary goal, let alone the genetic conservation of species (Hoyt, 1988).

F.Teknik In Situ Konservasi

Teknik In situ melibatkan pemeliharaan variasi genetik di lokasi di mana spesies tersebut ditemukan, baik di alam liar atau dalam sistem pertanian tradisional. Mayoritas cagar alam dan taman alam yang ada didirikan untuk melestarikan hewan atau untuk melindungi pemandangan estetis yang indah, tetapi bahkan hari ini sedikit cagar alam/ taman nasional melakukan konservasi tanaman sebagai tujuan utama mereka, apalagi konservasi genetik spesies (Hoyt, 1988).

1. Genetic Reserve Conservation

Conservation of wild species in a genetic reserve involves the location, designation, management, and monitoring of genetic diversity in a particular natural location (Fig. 4). This technique is the most appropriate for the bulk of wild species, because it can, when the management regime is minimal, be relatively inexpensive. Whether dealing with plants or animals, the objective is to contain the minimum number of individuals that can maintain genetic diversity within the species.

1. Konservasi Cadangan Genetik

Konservasi cadangan genetik spesies liar melibatkan lokasi, perancangan, pengelolaan, dan pemantauan keragaman genetik di lokasi alam tertentu (Gbr. 4). Teknik ini adalah yang paling sesuai untuk sebagian besar spesies liar, karena relatif murah, ketika dana manajemen minimal. Apa berurusan dengan tanaman atau hewan, tujuannya adalah untuk melestarikan jumlah minimum individu yang dapat mempertahankan keragaman genetik dalam spesies.

If too few individuals are protected, genetic diversity will decline over time, and if too many are protected, resources may be wasted in managing the large population. To guide such efforts, conservationists will need to estimate the effective population size (Ne), that is, the number of conserved individuals that would undergo the same amount of random genetic drift as the actual population.

Jika terlalu sedikit individu yang dilindungi, keanekaragaman genetik akan menurun dari waktu ke waktu, dan jika terlalu banyak dilindungi, sumber daya dapat terbuang sia-sia dalam mengelola populasi yang besar. Untuk memandu upaya-upaya tersebut, para konservasinis perlu untuk memperkirakan ukuran populasi efektif (Ne), yaitu jumlah individu yang dilestarikan akan memiliki jumlah pergeseran genetik acak yang sama seperti populasi yang sebenarnya.

Genetic reserves are appropriate for animals as well as for orthodox and non-orthodox seeded plant species, because numerous taxa can be protected in a single reserve that allows the continued evolution of species. However, the disadvantages are that the conserved material is not immediately available for human exploitation and, if the management regime is minimal, little characterization or evaluation data may be available. In the latter case, the reserve manager may even be unaware of the complete specific composition of the reserve that he or she is managing.

Cadangan genetik cocok diterapkan pada hewan serta untuk spesies tanaman unggulan ortodoks dan non-ortodoks, karena banyak taksa dapat dilindungi dalam cadangan tunggal yang memungkinkan evolusi lanjutan dari spesies. Namun, kerugiannya adalah bahwa bahan yang dikonservasi tidak segera tersedia untuk dieksploitasi oleh manusia dan, jika rezim manajemen minimal, sedikit karakterisasi atau evaluasi data yang mungkin tersedia. Dalam kasus terakhir, manajer cadangan bahkan mungkin tidak menyadari konservasi cadangan komposisi spesifik lengkap yang ia kelola.

2. On-Farm Conservation

Farmer-based conservation involves the maintenance of traditional crop or animal breeds or cultivation systems by farmers within traditional agricultural systems. On traditional farms, what are generally known as ‘‘land-races’’ of plants are sown and harvested, and each season the farmers keep a proportion of harvested seed for re-sowing. Traditional breeds of domestic animal are maintained by inter-breeding within and between local village stocks. Thus the land-race or breed is highly adapted to the local environment and is likely to contain locally adapted alleles that may prove useful for specific breeding programs.

1. Konservasi pada lahan Pertanian

Konservasi berbasis petani melibatkan pemeliharaan tanaman tradisional atau hewan pembiakan atau sistem budidaya oleh petani dalam sistem pertanian tradisional. Pada peternakan tradisional, apa yang secara umum dikenal sebagai '' tanah-ras '' tanaman ditaburkan dan dipanen, dan setiap musim petani menyimpan proporsi benih panen untuk re-disemai. Pembiakan tradisional dari hewan domestik dipertahankan dengan perkawinan antar jenis dalam lingkungan desa yang sama. Dengan demikian spesies dari tanah-ras atau pembiakan lokal sangat menyesuaikan diri dengan lingkungan setempat dan kemungkinan mengandung alel yang beradaptasi secara lokal dan mungkin berguna bagi program pemuliaan tertentu.

Home garden plant conservation is a closely related variant of on-farm conservation of landraces but on a smaller scale. It involves the cultivation of more species-diverse material in home, kitchen, backyard, or door-yard gardens. These home gardens focus on medicinal, flavoring, and vegetable species (e.g., tomatoes, peppers, digitalis, mint, thyme, parsley).

Konservasi tanaman kebun di rumah adalah varian yang terkait erat dengan konservasi di lahan landraces(tanah asli) tetapi pada skala yang lebih kecil. Ini melibatkan budidaya spesies yang lebih beragam dalam materi dikebun rumah, dapur, halaman belakang, atau pintu-halaman. Kebun rumah ini berfokus pada obat, spesies penyedap, dan sayuran (misalnya, tomat, paprika, digitalis, mint, thyme, peterseli).

The overall advantage of the on-farm technique is that it ensures the maintenance of highly adapted landraces and breeds and those wild species that traditional agriculture often depends on. However, these landraces or traditional breeds may yield less than their modern counterparts, and so traditional farmers may require some subsidy and possibly monitoring to ensure continued farming. It should be noted that contemporary economic forces tend to act against the continued farming of ancient land-races and breeds, which are currently suffering rapid genetic erosion; many face imminent extinction.

Keuntungan keseluruhan dari teknik on-farm adalah hal itu menjamin pemeliharaan spesies landraces dan breeding yang sangat beradaptasi dengan lingkungan dan spesies liar yang sering tergantung pada pertanian tradisional Namun, landraces atau keturunan tradisional ini mungkin kurang menghasilkan dari rekan-rekan modern mereka, sehingga petani tradisional mungkin memerlukan beberapa subsidi dan mungkin pemantauan untuk memastikan keberlanjutan pertanian. Perlu dicatat bahwa kekuatan ekonomi kontemporer cenderung bertindak terus melawan pertanian tanah-ras dan keturunan asli, yang saat ini menderita pengikisangenetik yang cepat; banyak menghadapi kepunahan dekat.

Post a Comment

Artikel Terkait Tips Motivasi