Perbedaan Barang dan Jasa

Dengan pemberian porsi yang cukup berimbang antara bisnis jasa dan barang didalam buku Ini hal: intangibilitas, keberagaman, simultanitas produksi dan konsumsi jasa, serta kerentanan (perixbability). Sudah tentu, barang akan memiliki karakteristik yang berbeda terbalik. Berikut adalah paparan keempat karakteristik jasa tersebut:

a. Intingabilitas (intangible) Jasa secara prinsip adalah intangible, walaupun sering mencakup tindakan tangible. Konsekuensi yang muncul akibat dari sifat intangibilitas adalah bahwa: jasa tidak dapat dilihat, dirasakan, diciptakan disentuh, oleh karena itu, jasa tidak dapat disimpan, akibatnya fiuktuasi permintaan jasa sulit untuk dikendalikan.

b. Keberagaman. Output jasa observasi sehingga jasa sulit distandarkan. Misalnya, meskipun untuk suatu jasa yang sama,setiap individu konsumen ingin dipenuhi keinginannya dengan cara yang berbeda-beda. Sebab lain misalnya adalah apabila bisnis jasa itu bersifat padat karya. Jasa bersifat unjuk kerja (kineria), dimana setiap karyawan berbeda-beda dalam unjuk kerjanya padahal konsumen berkehendak bahwa unjuk kerja tersebut konsisten.

c. Simultanitas Produksi dan Konsumsi. Dalam produksi barang, biasanya barang dibuat terlebih dahulu dan kemudian dijual untuk dikonsumsi. Dalam produksi jasa, jasa biasanya dijual terlebih dahulu, lalu diproduksi dan dikonsumsi secara simultan. Kenyataan demikian ini, seringkali berarti bahwa konsumen harus berada ditempat dimana jasa yang diminta akan diproses, sehingga konsumen melihat atau bahkan terlibat dalam proses produksi.

d. Kerentatan (perishability). Jasa tidak dapat disimpan, dijual lagi atau dikembalikan. Misalnya rambut yang sudah dicukur tidak dapat dikembalikan kepada asalnya, jasa praktek dokter dan jasa sambungan telepon. Ketiga contoh ini akan menjawab perihal kerentanan jasa.

A. MENGAPA MENGEMBANGKAN USAHA?

Sebelum melakukan pengembangan usaha hendaknya dilakukan suatu kajian yang cukup mendalam dan komprehensif untuk mengetahui apakah usaha yang akan dilakukan itu layak atau tidak layak. Kajian semacam ini disebut dengan studi kelayakan bisnis. Sebelummembahastentang SKB ada yang patut dipertanyakan, "Mengapa harus mengembangkan usaha?”. Mengembangkan suatu usaha merupakan jawaban dari analisis yang sifatnya strategis yang diputuskan oleh manajemen tingkat atas. Mengembangkan usaha caranya adalah bermacam-macam, misalnya:



a. Membuat perusahaan baru, yang dikenal secara umum sebagai anak perusahaan atau secara akademis sebagai SBU (Strategic Busines Unit), dimana produk baru yang akan dibuat berada dibawah perusahaan yang baru ini;



b. Hanya membuat produk baru, tetapi tidak dengan membuat perusahaan baru.

Secara ringkas, analisis untuk menentukan keputusan strategis diatas dapat dilihat pada paparan dibawah ini. Pengelompokan strategi perusahaan dapat dilihat dari tingkatan tugasnya. Strategi – strategi yang dimaksud adalah: strategi generik (generic strategy) yang akan dijabarkan menjadi strategi utama induk (grand strategy). Setelah strategi induk ditetapkan, maka selanjutnya akan ditindak lanjuti dengan penentuan strategi pada tingkat fungsionalnya.

Secara ringkas, analisis untuk menentukan keputusan strategis diatas dapat dilihat pada paparan dibawah ini. Pengelompokan strategi perusahaan dapat dilihat dari tingkatan tugasnya. Strategi – strategi yang dimaksud adalah: strategi generik (generic strategy) yang akan dijabarkan menjadi strategi utama induk (grand strategy). Setelah strategi induk ditetapkan, maka selanjutnya akan ditindak lanjuti dengan penentuan strategi pada tingkat fungsionalnya.

Fungsional Strategi Generik Dalam pengkajian suatu strategi perusahaan, perlu diketahui bahwa bentuk strategi akan berbeda-beda antar industri, antar perusahaan dan bahkan antar situasi yang berbeda. Namun ada sejumlah strategi yang sudah banyak diketahui dimana strategi-strategi ini dapat ditetapkan pada berbagai bentuk industri dan ukuran perusahaan. Strategi-strategi ini dikelompokkan dalam samnama yaitu Strategi Generik. Strategi Generikmerupakan istilah dari Porteryangmaksudnya adalah suatu pendekatan strategi perusahaan untuk mengungguli pesaing dalam industri sejenis. Dalam praktek,setelah perusahaan mengetahui strategi generiknya, implementasinya akan ditindak lanjuti dengan penentuan strategi yang lebih operasional.

a. Strategi Stabilitas (Stability)

Pada prinsipnya, strategi ini menekankan pada tidak bertambahnya produk, pasar dan

Fungsi-fungsi perusahaan karena sedang dalam usaha meningkac-tkan efisiensi disegala bidang dalam rangka meningkatkan kinerja dan keuntungan.

b. Strategi Ekspansi (Expansion).

Pada prinsipnya, strategi ini menekankan pada penambahan perluasan produk, pasar dan fungsi dalam perusahaan sehingga aktivitas perusahaan meningkat. Selain adanya keinginan meraih keuntungan yang lebih besar, strategi ini juga mengandung risiko kegagalan cukup besar.

c. Strategi Penciutan (Retrenchment).

Padaprinsipnyastrategiinidimaksudkanuntukmengurangiprodukyangdihasilkan arau mengurangi pasar maupun fungsi - fungsi dalam perusahaan yang mempunyai cash-flow, dan strategi ini biasanya ditetapkan pada suatu bisnis yang berada pada tahap menurun. Penciutan ini dapat terjadi karena sumber daya yang perlu diciutkan itu lebih baik dikerahkan untuk usaha yang sedang berkembang. Jika perlu, kombinasi tiga strategi generik diatas dapat juga diimplementasikan oleh perusahaan.

d. Strategi Utama Induk

Strategi Utama (Grand Strategy) atau strategi induk merupakan strategi yang lebih operasional karena merupakan tindak lanjut daris trategi generik. Penjabaran strategi generik menjadi strategi

utama yang didasarkan pada pendekatan dari Wheelen Hunger

Dipaparkan berikut ini. Kaitan antara strategi generik dan strategi induk versi Wheelen Hunger dapat dilihat melalui tabel berikut ini.

Post a Comment

Artikel Terkait Tips Motivasi