Permasalahan Kelestarian Plasma Nutfah

Germplasm Preservation Issues

Some things that become obstacles in implementation is in need of educated and skilled workers have a full sense of responsibility at work, completeness materials and tools needed are often very limited, store in this way, especially with the nursery can not guarantee long-term storage. On the other hand the advantages that can be expected no less. By using this method we can better monitor the rescue collections, both in cultivation and vandalism problems. In addition it can be added at any time collection whenever possible, either already identified or are still being in its early stages eksplorisasi. Researchers often encounter difficulties when requested proposals for research related to the use of varieties lanras for certain crops.

Beberapa hal yang menjadi kendala dalam pelaksanaannya adalah di perlukan tenaga terampil yang terdidik dan mempunyai rasa tanggung jawab penuh pada pekerjaannya, kelengkapan bahan dan alat yang di butuhkan seringkali sangat terbatas, menyimpan cara ini khususnya dengan kebun pembibitan tidak dapat menjamin penyimpan jangka panjang. Dipihak lain keuntungan yang dapat di harapkan tidak sedikit. Dengan menggunakan cara ini kita dapat lebih memantau penyelamatan koleksi, baik secara budidaya maupun masalah vandalisme. Selain itu dapat ditambah koleksi setiap saat bila mana memungkinkan, baik yang sudah teridentifikasi maupun yang masih sedang dalam taraf eksplorisasi. Sering para peneliti mengalami kesukaran bila di minta usulan penelitian yang berkaitan dengan penggunaan varietas-varietas lanras untuk tanaman tertentu.

As one of the natural resources, the management of the utilization of genetic resources is now felt less than perfect is much eroded that cause a reduction and disappearance of certain species.

Sebagai salah satu sumber daya alam, pengelolaan pemanfaatan plasma nutfah sekarang ini dirasakan kurang sempurna yaitu banyak mengalami erosi yang menyebabkan berkurangnya dan hilangnya jenis-jenis tertentu.

Many factors can lead to erosion of vegetable germplasm include:
Banyak faktor yang dapat menyebabkan terjadinya erosi plasma nutfah nabati antara lain adalah :

1. The emergence of a very large population explosion, which led to the need to expand settlements in the region's agricultural areas that resulted in the eviction of a growing germplasm.

(Timbulnya peledakan penduduk yang sangat besar, yang menyebabkan perlunya perluas-an daerah permukiman di daerah-daerah pertanian yang mengakibatkan terjadinya penggusuran tempat tumbuh plasma nutfah.)

1. The occurrence of forest exploitation are mostly done with no attention to the preservation of germplasm they contain, so many species that undergo genetic erosion as olin wood, sandalwood, sapodilla, kecik. In addition, the exploitation of forests also result in damage to the habitat of animals and plants such as the types of orchids, ferns, grass and other herbaceous plants.

(Terjadinya eksploitasi hutan yang kebanyakan dilakukan dengan tidak memperhatikan kelestarian plasma nutfah yang dikandungnya, sehingga banyak jenis-jenis pohon yang mengalami erosi genetika seperti kayu olin, cendana, sawo, kecik. Di samping itu eksploitasi hutan juga berakibat merusak habitat hewan dan tumbuhan lain seperti jenis-jenis anggrek, paku-pakuan, rotan dan tanaman perdu yang lain.)

2. The emergence of modern technology which often results in pressure on sensitive natural material by material synthesis, thus endangering the preservation of germplasm such as indigo and fiber-seratan group.

(Timbulnya tehnologi modern yang sering mengakibatkan terdesaknya bahan alam oleh bahan sintesis, sehingga membahayakan kelestarian plasma nutfah tertentu seperti tarum dan golongan serat-seratan.)

3. The use of plants for industrial purposes are often conducted on a large scale without regard to rejuvenation, such as class-finding meeting, kedawung, rattan, tengkawan.

(Penggunaan tumbuhan untuk keperluan industri yang sering dilakukan secara besar-besaran tanpa memperhatikan peremajaan, misalnya golongan temu-temuan, kedawung, rotan, tengkawan.)

According imelda and Sutisna (1992) there are limitations in the implementation of germplasm gardens, namely:
1. Maintenance expensive.
2. Limited to certain climatic conditions.
3. The problem of pests and diseases.
4. It is not a long-term storage.

Menurut imelda dan sutisna ( 1992) terdapat keterbatasan dalam pelaksanaan kebun plasma nutfah, yaitu :
1. Pemeliharaan mahal.
2. Terbatas pada kondisi iklim tertentu.
3. Masalah serangan hama dan penyakit.
4. Bukan merupakan penyimpanan jangka panjang.

As a result of genetic erosion resulting in the emergence of the scarcity of certain species, to determine the level of scarcity of a particular type of plant germplasm, known there are 5 different categories namely:

1. Extinct (extinct) is the name given to plants that have been destroyed or disappeared altogether from the settlement of the earth.

2. Endangeret (precarious) is a term for the type that has been threatened with extinction and can not survive without strict protection to save their survival. Example: Rafflesia arnoldii and purwoceng (Pimpinella pruatjan).

3. Vulnerable (vulnerable) category is for species that are not immediately threatened with extinction but there exist in small amounts and exploitation continue to run so it needs to be protected for example is: sandalwood (Satalum album) kayubesi (Eusideroxylon ewageri) and ki koneng (Arcangelisis flava).

4. Rare (rarely) designation for the type of large populations but most are local or wide distribution area but is not often seen, and experienced severe erosion. Examples: sapodilla kecik (Munilkara kauki), kedawung (Parkia roxburghii) and Pulai Pandak (Rauvolfia serpentina).

5. Indeterminate (eroded) designation for the type of clear experiencing pelangkaan process but the actual state of insufficient information, the majority of the types of rare plant germplasm including this category.

Sebagai akibat terjadinya erosi genetika mengakibatkan timbulnya kelangkaan pada jenis-jenis tertentu, untuk mengetahui tingkat kelangkaan dari suatu jenis plasma nutfah nabati, dikenal ada 5 macam katagori yaitu :

1. Extinct (punah) adalah sebutan yang diberikan pada tumbuhan yang telah musnah atau hilang sama sekali dari permukiman bumi.

2. Endangeret (genting) adalah sebutan untuk jenis yang sudah terancam kepunahan dan tidak akan dapat bertahan tanpa perlindungan yang ketat untuk menyelamatkan kelangsungan hidupnya. Contoh : Rafflesia arnoldii dan purwoceng (Pimpinella pruatjan).

3. Vulnerable (rawan) katagori ini untuk jenis yang tidak segera terancam kepunahan tetapi terdapa dalam jumlah yang sedikit dan eksploitasinya terus berjalan sehingga perlu dilindungi contohnya adalah : cendana (Satalum album) kayubesi (Eusideroxylon ewageri) dan ki koneng (Arcangelisis flava).

4. Rare (jarang) sebutan untuk jenis yang populasinya besar tetapi terbesar secara lokal atau daerah penyebarannya luas tapi tidak sering dijumpai, serta mengalami erosi yang berat. Contohnya : sawo kecik (Munilkara kauki), kedawung (Parkia roxburghii) dan pulai pandak (Rauvolfia serpentina).

5. Indeterminate (terkikis) sebutan untuk jenis yang jelas mengalami proses pelangkaan tetapi informasi keadaan sebenarnya belum mencukupi, sebagian besar jenis-jenis plasma nutfah nabati yang langka termasuk katagori ini.

Post a Comment

Artikel Terkait Tips Motivasi