Jenis-jenis Biaya Usaha

Pemahaman tentang jenis-jenis biaya usaha dalam studi kelayakan bisnis digunakan untuk memisahkan jenis-jenis biaya dalam perhitungan kelayakan finansial. Untuk menjalankan usaha, anda memerlukan dua jenis biaya sebagai berikut :

A. Biaya investasi

Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan datang. Contoh biaya investasi, sebagai berikut:

1. Biaya persiapan penyusunan kelayakan bisnis

2. Biaya pembelian atau sewa tanah dan gedung

3. Biaya pembelian mesin dan peralatan

4. Biaya pembelian faktur

5. Biaya pembelian kendaraan

B. Biaya Operasional

Biaya operasional adalah semua biaya yang harus dikeluarkan agar kegiatan bisnis dapat beroperasi atau berjalan secara normal. Contoh biaya operasional adalah:

1. Biaya bahan baku dan biaya bahan penolong

2. Biaya bahan bakar( solar, minyak tanah, atau kayu bakar)

3. Biaya personal (gaji, tunjangan, dan bonus)

4. Biaya lain-lain(iuran listrik, air, telepon, dan gas)

C. Jenis-jenis Modal

Modal yang digunakan untuk menjalankan bisnis dapat berasal dari dua sumber berikut :

1. Modal Asing

Modal asing merupakan modal yang berasal dari lua perusahaan, yang sifatnya sementara bekerja dalam suatu perusahaan. Berdasarkan jangka waktunya modal asing atau utang dapat dibagi menjadi tiga yaitu:

a. Utang jangka panjang

b. Utang jangka menengah

c. Utang jangka panjang

2. Modal Sendiri

Modal sendiri merupakan modal yang berasal dari pemilik perusahaan, yang tertanam dalam perusahaan untuk jangka waktu yang tidak tertentu. Modal sendiri dapat dibagi dalam bentuk berikut :

1. Modal saham

2. Modal cadangan

3. Laba ditahan



D. Penyusutan Aktiva Tetap

Aktiva tetap yang digunakan akan mengalami pengurangan fungsi karena faktor dipakai, umur, dan kerusakan-kerusakan. Penyusutan diartikan sebagai sebagian harga perolehan aktiva tetap yang secara sistematis dialokasikan menjadi biaya setiap periode akuntansi. Informasi-informasi berikut ini yang diperlukan dalam penyusuta, sebagai berikut :

1. Harga perolehan

2. Nilai sisa

3. Umur ekonomis

Metode-metode yang dapat digunakan untuk menghitung penyusutan adalah sebagai berikut :

1. Metode garis lurus

Metode ini mengamsumsikan bahwa beban penyusutan setiap periode adalah sama.

Oleh karena itu, metode ini merupakan metode yang paling sederhana dan paling banyak digunakan. Metode ini menggunakan asumsi-asumsi dibawah ini, sebagai berikut :

a. Kegunaan ekonomis aktiva menurun secara proporsional

b. Biaya reparasi setiap periode akuntansi relative tetap

c. Kegunaan ekonomis berkurang karena waktu

d. Penggunaan aktiva tiap periode akuntansi relatif sama

2. Metode jam jasa

Metode ini mengamsumsi bahwa suatu aktiva akan lebih cepat rusak jika digunakan sepenuhnya dibandingkan dengan penggunaan yang tidak sepenuhnya.

3. Metode hasil produksi

Metode ini mengasumsikan bahwa aktiva ditunjukkan untuk menghasilkan produk sehingga metode penyusutan juga harus didasarkan pada produk yang dapat dihasilkan.Karena metode penyusutan didasarkan pada produk yang dihasilkan maka besarnya beban penyusutan tiap periode akuntansi dapat berbeda, mengikuti jumlah produk yang dihasilkan.

4. Metode beban berkurang

Metode ini mengasumsikan bahwa beban biaya penyusutan pada tahun-tahun pertama lebih kecil dibadingkan dengan beban penyusutan pada tahun-tahun berikutnya. Hal ini karena aktiva pada awal tahun akan bekerja lebih efisien dibandingkan dengan aktiva yag sudah tua. Aktiva yang baru memerlukan sedikit biaya perawatan dibandingkan dengan aktiva yang telah tua. Adapun penghitungan dalam metode ini terdapat beberapa yaitu, antara lain :

a. Jumlah angka tahun

b. Saldo menurun

c. Saldo menurun ganda

d. Tariff menurun

E. Aliran Kas Bersih (Net Cash Flow)

Penilaian kelayakan investasi didasarkan pada aliran kas (cash flow) dan bukan pada keuntungan.Hal ini disebabkan untuk menghasilkan keuntungan tambahan, perusahaan harus mempunyai kas untuk ditanamkan kembali. Keuntungan selalu dalam bentuk kas, tetapi dalam keuntungan tersebut ada akas yang akan diinvestasikan kembali dan kas yang akan diambil sebagai prive.

Alira kas adlah usulan pengeluaran modal, yag terdiri dua macam aliran kas (cash flow), yaitu :

1. Aliran kas keluar neto

2. Aliran kas masuk neto tahunan

F. Analisis Kelayakan Investasi

Beberapa metode yang digunkan untuk menilai kelayakan investasi, yaitu sebagai berikut :

1. Metode Payback Period (PP)

Metode yang digunakan untuk menghitung lama periode yang diperlukan untuk mengembalikan uang yang telah diinvestasikan dari alliran kas masuk tahunan yang dihasilkan oleh proyek investasi tersebut.

Metode ini dapat digunakan jika dalam kondisi, sebagai berikut :

a. Kecepatan informasi atau estimasi nilai pengembalian investasi sangat penting

b. Ketepatan penghitungan tidak begitu penting

c. Risiko di masa yang akan dating diperkirakan cukup tinggi.



2. Metode Net Present Value (NPV)

Metode Net Present Value (NPV) digunakan untuk mengurangi kekurangan-kekurangan yang terdapat pada metodePayback Period. Metode Net Present Value (NPV) merupakan metode yang dilakukan dengan cara membandingkan nilai sekarang dari aliaran kas masuk bersih dengan nilai sekarang dari biaya pengeluaran suatu investasi.

3. Metode Profitability Index (PI)

Metode Profitability Index (PI) yang menghitung perbandingan antara nilai sekarang penerimaan kas bersih di masa yang akan dating dengan nilai sekarang investasi (outlays).



4. Metode Internal Rate of Return (IRR)

Metode Internal Rate of Return (IRR) pada dasarnya merupakan untuk menghitung tingkat bunga yang dapat menyampaikan antara present value dari semua arus kas mauk dengan aliran kas masuk keluar dari suatu investasi proyek

Post a Comment

Artikel Terkait Tips Motivasi