Teologia Perjanjian Baru

PENDAHULUAN

Agustinus tetap merupakan seorang figure pusat, baik dalam Kristen maupun dalam sejarah pemikiran barat. Dalam argument filsafat dan teologianya, dia banyak dipengaruhi oleh platorisme dan neoplatorisme, terutama oleh karya Plotinus penulis enneads, kemungkinan melalui perantaraan porfivi dan Victorinus (seperti dalam argument pierre nadot) pandangannya yang umumnya positif terhadap pemikiran neoplatonik ikut menolong ( Dibaptiskannyaa” pemikiran yunani dan masuknya de dalam teradisi Kristen dan kemudian tradisi intelektual (Eropa)

Berdasarkan argument melaan Pelagius, yang tidak percaya akan dosa asal. Kekristenan Barat telah mengembangkan doktrin tentang dosa asal tersebut. Namun, para teolog ortodoks Timur, meskipun mereka percaya bahwa semua Hawa, berbeda pendapat dengan Agustinus dan doktrin ini, dan karena itu memandang ajrannya ini sebagai salah satu penyebab perpecahan antara Timur dan Barat.

Tulisan –tulisan Agustinus ikut merumuskan doktrin tentang perang yang sah. Dia juga menganjurkan penggunaan kekerasan dalam melawan kamu donatis, sambil bertanya “ mengapa” Gereja tidak boleh menggunakan kekerasan dalam memaksa anak-anaknya untuk kembali, bila anak-anaknya yang tersesat itu memangsa orang-orang lain sehingga menyebabkan kehancuran mereka.

Karya Agustinus, kita Allah, sangat mempengaruhi karya winsenty kadlubek, mengenai hubungan antara penguasa dan warganya yang menyebkan penciptakan demokrasi.



Dasar teologi Agustus adalah yang menekankan peringatannya kehendak bebas dan anugra h Allah sebagai dasar perbuatan manusia. Menurut Agustinus, Allah mengetahui segal hal sebulum manusia bertindak, namun hal itu bukan berarti segal sesuatu telah terjadi menurut takdirnya (takdir merupakan bentuk penolakan dari kemauan kehendak besar. Allah memang berkuasa , namun Allah tetap memperbolehkan manusia untuk berkehendak.

Latar Belakang Sejarah

Agama Kristen termasuk banyak tradisi agama yang bervariasi berdasarkan budaya, dan juga kepercayaan dan aliran yang jumlahnya ribuan. Selama dua milenium, Kekristenan telah berkembang menjadi tiga cabang utama:

• Katolik (denominasi tunggal Kristen terbesar, termasuk Gereja Katolik ritus Timur, dengan satu koma dua miliar penganut total, lebih dari setengah dari jumlah total penganut agama Kristiani)

• Protestanisme (terdiri dari berbagai macam denominasi dan pemikir dengann berbagai macam penafsiran kitab suci, termasuk Lutheranisme, Anglikanisme, Calvinisme, Pentakostalisme, Methodis, Gereja Baptis, Karismatik, Presbyterian, Anabaptis, dsb.)

• Ortodoks Timur (denominasi tunggal Kristen terbesar kedua, dan merupakan denominasi Kristen terbesar di Lropa timur)

Selain itu ada pula berbagai gerakan baru seperti Bala Keselamatan, Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, Mormon, Saksi-Saksi Yehuwa, serta berbagai aliran yang muncul pada akhir abad ke-l9 maupun abad ke-20, dll.

Aurelius Agustinus, Agustinus Hippo ("Yang tahu banyak") (lahir 13 November 354 -meninggal 28 Agustus 430 pada umur 75 tahun) adalah seorang santo dan Doktor Gereja yang terkenal menurut Katolik Roma. Ia diakui sebagai salah satu tokoh terpenting dalam perkembangan Kekristenan Barat. Dalam Gereja Ortodoks Timur, yang tidak menerima semua ajarannya, dia biasanya dipanggil "Augustinus Terberkati". Banyak orang Protestan juga menganggap dia sebagai salah satu sumber pemikiran teologis ajaran Reformasi tentang keselamatan dan anugerah. Martin Lather, tokoh gerakan Reformasi, banyak dipengaruhi oleh Agustinus (Luther dilatih sebagai biarawan Augustinian), dan dalam fokus umum Protestanisme, mengikuti Agustinus, dalam dosa asal yang menuntun ke penilaian pesimis dari sebab dan aksi manusia terpisah dari Tuhan.

Tulisan-tulisannya - termasuk Pengakuan-pengakuan Agustinus, yang seringkali disebut sehagai otobiografi Barat yang pertama - masih dibaca luas oleh orang-orang Kristen di seluruh dunia.

Agustinus tetap merupakan seorang figur pusat, baik dalam Kristen maupun dalam sejarah pemikiran Barat. Dalam argumen filsafat dan teologinya, dia banyak dipengaruhi oleh. Platonisme dan Neoplatonisme, terutama oler karya Plotinus, penulis Enneads, kemungkinan melalui perantaraan Porfiri dan Victorinus (seperti dalam argumen Pierre Hadot). Pandangannya yang umumnya positif terhadap pemikiran Neoplatonik ikut menolong "dibaptiskannya" pemikiran Yunani dan masuknya ke dalam tradisi Kristen dan kemudian tradisi intelektual Eropa. Tulisan awalnya yang berpengaruh tentang kehendak manusia, sebuah topik sentral dalam etika, kelak menjadi fokus bagi para filsuf berikutnya seperti Arthur Schopenhauer dan Friedrich Nietzsche.

Berdasarkan argumen Agustinus melawan Pelagius, yang tidak percaya akan dosa asal, Kekristenan Barat_telah mengembangkan doktrin tentang dosa asal tersebut_ Namun, para teolog Ortodoks Timur, meskipun mereka percaya bahwa semua umat manusia telah dirusakkan oleh dosa asal Adam dan Hawa, berbeda pendapat dengan Agustinus dalam doktrin ini, dan karena itu memandarng ajarannya ini sebagai salah satu penyebab perpecahan antara Timur dan Barat.

Tulisan-tulisan Agustinus ikut merumuskan Coktrin tentang Perang yang Sah. Dia juga menganjurkan penggunaan kekerasan dalam melawan kaum Donatis, sambil bertanya, "Mengapa ... Gereja tidak boleh menggunakan kekerasan dalam memaksa anak-anaknya untuk kembali, bila anak-anaknya yang tersesat itu memaksa orang-orang lain sehingga menyebabkan kehancuran mereka?" (The Correction of the Donatists, 22-24)

Karya Agustinus, Kota Allah, sangat memengaruhi karya Wincenty Kadlubek dan Stanislaw of Skarbimierz mengenai hubungan antara penguasa dan warganya yang menyebabkan penciptaan Demokrasi Nobel dan "De optimo senatore" oleh Wuwrzyniec Grzymala Goslicki.

St. Thomas Aquinas meminjam banyak dari teologi Agustinus dan menciptakan sintesis uniknya sendiri tertang pemikiran Yunani dan Kristen setelah banyak dari karya Aristoteles ditemukan kembali.

Meskipun doktrin Agustinus tentang predestinasi ilahi tidak sama sekali dilupakan dalam Gereja Katolik, doktrin ini diungkapkan dengan indah dalam karya Bernard dari Clairvaux, para teolog Reformasi seperti Martin Luther dan Yohanes Calvin akan menengok kembali kepada Agustinus sebagai inspirasi untuk memahami Injil Alkitab. Belakangan, di lingkungan Gereja Katolik tulisan Cornelius Jansen yang banyak sekali dipengaruhi oleh Agustinus, akan membentuk dasar dari gerakan yang disebut sebagai Jansenisme. Beberapa Jansenis bertindak sampai ke skisma dan membentuk gereja mereka sendiri.

Agustinus dikanonisasi oleh pengakuan populer dan dikenal sebagai Doktor Gereja pada 1303 oleh Paus Bonifatius VIII. Hari perayaannya adalah 28 Agustus, hari dimana diperkirakan dia meninggal. Dia dianggap sebagai santo pelindung dari pembuat bir, pencetak, teolog, mata yang bengkak, dan sejunlah kota dan keuskupan.

Bagian belakangan dari karya Agustinus Pengakuan-pengakuan terdiri dari sebuah meditasi yang panjang tentang hakikat waktu. Para teolog Katolik umumnya mengikuti keyakinan Agustinus bahwa Allah hadir di luar waktu dalam "masa kini yang kekal"; bahwa waktu hanya ada di dalam alam ciptaan.

Meditasi Agustinus tetang hakikat waktu terkait erat dengan pertimbangannya tentang daya ingat manusia. Frances Yates dalam studinya pada 1966, The Art of Memory (Seni Daya Ingat) berkata bahwa paragraf singkat dari Pengakuan-pengakuan, X.8.12, di mana Agustinus menulis tentang orang yang menaiki tangga dan memasuki suatu bidang ingatan yang sangat luas (lihat teks dan komentar) jelas menunjukkan bahwa orang-orang Romawi kuno sadar tentang bagaimana menggunakan metafora ruang dan arsitektural sebagai suatu teknik mnemonik untuk mengorganisasi khazanah informasi yang besar jumlahnya. Beberapa filsuf Perancis berpendapat bahwa teknik ini dapat dilihat sebagai nenek moyang konseptual dari paradigma antarmuka pengguna tentang realitas maya.

Menurut Leo Ruickbie, argumen Agustinus melawan bagi, yang membedakannya dengan mujizat, sangat penting dalam perjuangan Gereja perdana dalam melawan kekafiran dan menjadi tesis sentral dalam penolakannya terhadap para dukun dan perdukunan.

Agustinus memiliki 2 pandangan yang penting, yang pertama :manusia harus bergatttung kepada kedaulatan Allah, yang kedua, manusia mempunyai tugas merefleksikan

Allah di dalam kehidupan sehari-hari. Jadi ada hubungan vertikal ke atas yakni Tuhan dan hubungan horisontal ke sesama manusia.

Agustinus menulis dalam Buku 18, Bab 46 dari Kota Allah (salah satu karyanya yang paling termasyhur selain Pengakuan-pengakuan Agustinus): "Orang-orang Yahudi yang membunuh Dia, dan yang tidak mau percaya kepada-Nya karena la harus mati dan bangkit kembali, namun mereka malah lebih hancur di tangan orang-orang Romawi, dan sama sekali tercabut dari kerajaan mereka; di sana orang asing telah berkuasa atas mereka dan kini mereka dicerai-beraikan ke berbagai negeri (sehingga memang tidak ada tempat di mana mereka tidak ada), dan dengan demikian gigenapilah apa yang disaksikan oleh Kitab Suci mereka sendiri kepada kita bahwa kita tidak memalsukan nubuat tentang Kristus."

Agustinus memandang penyebaran ini penting karena ia percaya bahwa itu adalah penggenapan dari nubuat-nubuat tertentu, dan dengan demikian membuktikan bahwa Yesus memang adalah Mesias. Ini disebabkan karena Agustinus percaya bahwa orang-orang Yahudi yang tersebar itu adalah musuh-musuh Gereja Kristen. la juga mengutip dari nubuat yang sama yang mengatakan, "Janganlah bunuh mereka, agar mereka tidak melupakan hukum ­hukum-Mu." (Mazmur 59:11) Sebagian orang telah menggunakan kata-kata Agustinus untuk menyerang orang-orang Yahudi yang dituduh anti Kristen, sementara yang lainnya menggunakannya untuk menyerang orang Kristen yang, dituduh anti Yahudi. Lihat Agama Kristen dan anti Semitisme.

Menandatangani Pengakuan Augsburg Lutheran setelah direvisi oleh Melanchton pada 1540, tetapi pengaruhnya pertama-tama dirasakan dalam Reformasi Swiss, yang tidak bersifat Lutheran, melainkan lebih mengikuti Ulrich Zwingli. Sejak awal telah jelas bahwa doktrin gereja-gereja Hervormd berkembang dalam arah yang bebas dari Luther, di bawah sejumlah penulis dan pembaharu, termasuk Calvin yang kelak menjadi sangat menonjol. Jauh di kemudian hari, ketika kemashyurannya dihubungkan dengan gereja-gereja Hervormd, seluruh kumpulan ajarannya kemudian disebut sebagai "Calvinisme".

Penyebaran

Meskipun banyak dari praktik Calvin dilakukan di Jenewa, penerbitannya menyebarkan gagasan-gagasannya tentang gereja reformasi yang benar ke banyak bagian Eropa. Calvinisme menjadi sistem teologis dari gereja mayoritas di Skotlandia (lihat John Knox), Belanda, dan bagian-bagian dari Jerman (khususnya daerah-daerah tetangga Belanda) dan berpengaruh pula di Perancis, Hongaria, Transilvania yang saat itu independen, dan Polandia. Calvinisme sempat populer di Skandinavia, khususnya Swedia, namun kemudian ditolak setelah sinode Uppsala pada 1593 lebih memilih Lutheranisme.

Kebanyakan pemukim di Atlantik Tengah dan New England, AS, adalah Kaum Calvi7is, termasuk orang-erang Puritan dan Huguenot Perancis dan para pemukim Belanda dii New Amsterdam (New York). Para pemukiro Calvinis Belanda juga merupakan kolonis kolonis Eropa pertama yang sukses di Afrika Selatan, mulai dari abad ke-17. Mereka kemudia.n dikezia.l sebagai orang-orang Boer atau A.frikaner.

Sebagian besar wilayah Sierra Leone dihuni oleh para pemukim Calvinis dari Nova Scotia, yang umumnya adalah loyalis kulit hitam, yakni orang-orang kulit hitam yang berjuang untuk Britania pada masa Perang Kemerdekaan Amerika. John Marrant mendirikan sebuah jemaat di sana di bawah asuhan Koneksi Huntingdon.

Sebagian dari gereja-gereja Calvinis terbesar dimulai oleh tenaga-tenaga misi abad ke-19 dan 20; yang besar khususnya adalah gereja-gereja di Indonesia, KoreaNigeria.

Doktrin

Teologi Calvinis kadang-kadang diidentifikasi dengan lima poin Calvinisme, atau disebut juga doktrin rahmat, yang merupakan sebuah respon poin demi poin terhadap lima poin dari Remonstrans Arminian (lihat Sejarah perdebatan Calvinis-Artninian) dan yang berfungsi sebagai sebuah ringkasan dari keputusan yang dihasilkan oleh Sinode Dort tahun 1619. Calvin sendiri tidak pernah digunakan seperti model dan tidak pernah diperangi secara langsung oleh Arminianisme.

Kelima poin itu berfungsi sebagai ringkasan perbedaan antara Calvinisme dan Arminianisme, tetapi bukan sebagai ringkasan lengkap dari tulisan Calvin atau teologi gereja­gereja Reformed pada umumnya. Dalam bahasa Inggris, kadang-kadang dikenal dengan singkatan TULIP:

• Total depravity (Kerusakan total)

Kerusakan total (juga disebut kebejatan total atau ketidakmampuan mutlak) adalah doktrin teologi yang berasal dari konsep Agustinian mengenai dosa asal. Ini adalah ajaran bahwa, sebagai konsekuensi dari kejatuhan manusia, setiap manusia lahir ke dunia dalam keadaan diperbudak untuk melayani dosa dan, terlepas dari Anugerah Allah, seseorang sama sekali tidak bisa memilih untuk mengikuti Tuhan atau memilih untuk menerima keselamatan yang ditawarkan.

• Unconditional election (Pemilihan tanpa syarai)

Pemilihan tanpa syarat adalah ajaran Calvinis bahwa sebelum Allah menciptakan dunia, la telah memilih untuk menyelamatkan beberapa orang sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya tidak berdasarkan kondisi yang berkaitan dengan orang-orang. Pemilihan tanpa syarat diambil dari doktrin keselamatan yang diadopsi oleh Agustinus dari Hippo, yang pertama kali dikodifikasi pada Pengakuan Belgia (1561), ditegaskan kembali dalam Kanon dari Dort (1619), yang berasal dari Kontroversi Quinquarticular, dan direpsentasikan dalam berbagai pengakuan Reformasi seperti Standar Westminster (1646). Pemilihan tanpa syarat merupakan salah satu dari lima poin Calvinisme dan sering dikaitkan dengau predestinasi

• Limited atonement (Penebusan terbaias)

Penebusan terbatas atau “ penebusan yang pasti (Inggris limited atonement atau "definite atonement") adalah doktrin dalam teologi Kristen yang terutama berkaitan dengan tradisi Reformed dan merupakan salah satu dari lima poin Calvinisme. Doktrin ini menyatakan bahwa penebusan substitusional yesus kristus dikayu salib terbatas hanya pada lingkup untuk orang-orang pilihan yang telah diprestinasikan Allah untuk keselamatan.Para Calvinis berpendapat bahwa penebusan itu cukup untuk semua

Doktrin mengenai lingkup terbatas (atau luasnya) dari penebusan berkaitan era doktrin sifat dari penebusan it. Doktrin ini juga berhubungan dengan skema Calvinis umum mengenai predestinasi. Para Calvinis mendukung teori pemenuhan penebusan, yang dikembangkan dalam tulisan Anselmus dari Canterbury dan Thomas Aquinas. Sseara singkat penyempurnaan Calvinis dari teori ini, dikertal sebagai pengganti hukuman, yang menyatakan bahwa penebusan Kristus membayar hukuman yang disebabkan oleh dosa-dosa manusia - yakni, Kristus menerima murka Allah atas dosa-dosa manusia dan dengan demikian membatalkan penghukumanyang disebabkan oleh dosa-dosa itu.

Pandangan Calvinis mengenai predestinasi mengajarkan bahwa Allah menciptakan sekelompok orang, yang tidak akan dan tidak mampu untuk memilih Dia (lihat kebejatan total), untuk diselamatkan terlepas dari usaha-usaha mereka atau kerjasama mereka, dan orang-orang dipaks oleh kasih karunia tak dapat di tolak dari Allah untuk menerima tawaran keselamatan yang dicapai dalam penebusan oleh Kristus.

Penebusan Caivinis disebut pasti oieh beberapa icarena mereka percaya bahwa itu secara pasti mengamankan keselamatan mereka yang kepadanya Kristus telah mati, dan ini disebut terbatas luasnya karena efek keselamatannya hanya untuk orang pilihan saja. Para Calvinis percaya bahwa kekuatan penebusan alalah tidak terbatas, yang berarti bahwa tidak ada dosa yang terlalu besar untuk dibersihkan oleh pengorbanan Kristus, dalam pandangan mereka. Di antara penganut Baptis Calvinis





Inggris, doktrin , ini biasanya dikenal sebagai pelunasan tertentu (particular redemption), yang menamai penganutnya dengan Baptis Partikuler (Particular Baptist). lstilah ini menekankan maksud Allah untuk menyelamatkan orang-orang tertentu melalui penebusan, sebagai lawan dari seluruh umat manusia secara umum_ seperti yang General Baptist percayai.

Pada tingkat praktis, doktrin ini tidak ditekankan dalam gereja-gereja Calvinis kecuali dibandingkan derigan skema penyelamatan lainnya. Ketika diajarkan penggunaan utama dari ini dan doktrin-dotrin lain dari predestinasi adalah jaminan bagi orang percaya. Untuk itu, mereka menerapkan doktrin ini terutama untuk mencoba memperkuat keyakinan bahwa "Kristus telah mati bagi saya," seperti dalam kata-kata Rasul Paulus, "Aku hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku" (Galatia 2:20, penekanan ditambahkan) dan untuk menekankan bahwa Allah berdaulat dalam melaksanakan rencana keselamatan-Nya. Meskipun demikian, kebanyakan Calvinis percaya bahwa mereka dapat bebas dan tulus menawarkan keselamatan untuk semua orang atas nama Allah karena mereka sendiri tidak tahu siapa saja orang yang terhitung di antara umat pilihan dan karena mereka melihat diri mereka sebagai instrumen Tuhan dalam membawa keselamatan pada anggota lain dari umat pilihan.

• Irresistiblc grace (Anugerah yang tidak dapat ditolak)

Anugerah tidak dapat ditolak (bahasa Inggris: Irresistible Grace) adalah doktrin dalam teologi Kristen terutama terkait dengan Calvinisme, yang mengajarkan bahwa anugerah keselamatan Allah secara efektif diterapkan untuk siapa (umat pilihan) yang la tentukan untuk selamat, dan pada saat yang ditentukan Tuhan, menaklukkan perlawanan mereka untuk mematuhi panggilan Injil, membawa mereka kepada iman di dalam Kristus.

· Perseverar_ce of the saints (Ketekunan orang-orang kudus)

Ketekunan orang-orang kudus (bahasa Inggris: Perseverance of the saints), adalah ajaran Kristen bahwa sekali seseorang diselamatkan mereka tidak akan pernah bisa kehilangan keselamatan mereka. Ajaran ini biasa dikenal juga sebagai "sekali selamat, tetap selamat", yang dalam bahasa Inggris dikenal dengan akronim "OSAS" (Once Saved, Always Saved).

Meskipun ini urutannya berbeda daripada Kanon dari Dort. Inti dari penegasan kanon ini adalah bahwa Allah mampu menyelamatkan setiap orang yang kepadanya telah diberikan rahmat dan bahwa apa yang dilakukan-Nya tidak dapat digagalkan oleh ketasikan atau ketidakmampuan manusia.

Post a Comment

Artikel Terkait Tips Motivasi