Apa itu Pengertian Esai

Esai adalah karangan prosa. Ada beberapa pengertian esai menurut beberapa ahli yaitu

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001:308) mengatakan, “Esai adalah karangan prosa yang membahas suatu masalah secara sepintas lalu dari sudut pandang pribadi penulisnya.”

Selanjutnya Kuncoro, Mudrajad (2009:29) “Esai adalah sebuah komposisi prosa singkat yang mengekspresikan opini penulis tentang subyek tertentu.”

Menurut Jassin dalam Pujiono (2013:54) mengatakan, “Esai adalah uraian yang membicarkan bermacam ragam, tidak tersusun secara teratur, tetapi seperti dipetik dari bermacam jalan pikiran.”

Menurut Fajri dalam Pujiono (2013:53) mengatakan, “Esai adalah tulisan yang menguraikan suatu masalah secara sepintas dari sudut pandang penulisnya.”

Menurut Sumardjo, Jakob dan Saini K.M. (1997:19) mengatakan, “Esai adalah karangan pendek tentang sesuatu fakta yang dikupas menurut pandangan pribadi penulisnya.” Selanjutnya Budiman, Arief dalam Djuharie (2001:22) mengatakan, dalam tulisan “Esei tentang Esei” mengutip pengertian esai dari Ensiklopedi Britania “Esai adalah karangan yang sedang panjangnya, biasanya dalam bentuk prosa, yang mempersoalkan suatu persoalan secara mudah dan sepintas lalu, tepatnya mempersoalkan suatu persoalan sejauh persoalan tersebut merangsang hati penulis. Tulisan esei merupakan bentuk tulisan yang sangat pribadi karena mengungkapkan persoalan yang terdapat di dalamnya hanya sebatas ketertarikan penulis terhadap persoalan tersebut.”

Dari beberapa pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa menulis esai adalah suatu karya tulis singkat yang menggambarkan opini seseorang tentang sesuatu objek yang ingin dinilai melalui penulisannya.




2.1.4 Jenis - Jenis Esai

Menurut Dobie dan Hirt dalam Santana (2007:25) mengklasifikasikan empat tujuan menulis esai yaitu:

a. untuk menerangkan (to explain),

b. mempersuasi (persuade) tujuannya yaitu penulis yang ingin menyatakan ketidak-sepakatannya dan mencoba meyakinkan opininya kepada pembacanya. Penulis dapat memakai argumen ketika ia merasa kebenaran pandangannya membutuhkan suatu penyampaian pesan yang benar-benar dapat meyakinkan orang lain .

c. mendeskripsikan sesuatu (describe) tujuannya yaitu ingin mengajak pembaca merasakan pengalaman seperti saat pengalaman itu terjadi melihat, mendengar, merasakan tiap bau dan sentuhan taatkala sentuhan panca indera dilibatkan dan memperlihatkan apa yang terjadi, dan

d. menggabungkan ketiganya untuk menceritakan pengalaman (recount experience) tertentu.

Menurut Jassin dalam Pujiono (2013:26) mengklasifikasikan empat tujuan menulis esai yaitu:

a. Esai deskriptif bertujuan menciptakan kesan tentang seseorang, tempat, atau benda. Bentuk esai ini mencakup rincian nyata untuk membawa pembaca pada visualisasi sebuah subjek.

b. Esai ekspositori menjelaskan subjek kepada pembaca. Biasanya dilengkapi dengan penjelasan tentang proses, membandingkan dua hal, identifikasi hubungan sebab akibat, menjelaskan dengan contoh, membagi dan mengklasifikasikan akan menggunkan urutan kepentingan (terpenting sampai yang tak penting.

c. Esai naratif menggambarkan suatu ide dengan cara bertutur. Kejadian yang diceritakan biasanya sesuai urutan waktu. Esai persuasif berusaha mengubah perilaku pembaca atau memotivasi pembaca untuk ikut serta dalam suatu aksi atau tindakan.

d. Esai dokumentatif menjelaskan dengan memberi informasi berdasarkan suatu penelitian di bawah suatu institusi atau otoritas tertentu.

Sedangkan menurut Sumardjo, Jakob dan Saini K.M esai dapat menggolongkan menjadi dua, yakni esai formal dan esai non formal atau esai personal. Jenis esai personal inilah yang dapat disebut dengan karya sastra. Esai formal ditulis dengan bahasa yang lugas dan dalam aturan-aturan penulisan yang baku, sedangkan unsur pemikiran dan analisisnya amat dipentingkan. Pada esai personal, gaya bahasa lebih bebas dan unsur pemikiran serta perasaan lebih leluasa masuk kedalamnya. Cara mengupas sesuatu fakta dalam esai dapat dibagi menjadi empat bagian yaitu:

a. Esai deskripsi, yakni kalau dalam esai itu hanya terdapat penggambaran sesuatu fakta seperti apa adanya, tanpa ada kecenderungan penulisannya untuk menjelaskan atau menafsirkan fakta. Esai ini bertujuan untuk memotret dan melaporkan apa yang diketahui oleh penulisnya tanpa usaha komentar terhadapnya.

b. Esai eksposisi, yakni penulis tidak hanya menggambarkan fakta, tetapi juga menjelaskan rangkaian sebab akibatnya, kegunaanya, cacat celanya dari sudut tertentu, penulis dapat menjelaskan fakta selengkap mungkin.

c. Esai argumentasi, yakni esai yang bukan hanya menunjukkan suatu fakta, tetapi juga menunjukkan permasalahannya dan kemudian menganalisisnya dan mengambil suatu kesimpulan dari padanya. Esai ini bertujuan untuk memecahkan sesuatu masalah yang berakhir dengan kesimpulan penulisnya.

d. Esai narasi, yakni esai yang menggambarkan sesuatu fakta dalam bentuk urutan yang kronologis dalam bentuk cerita, misalnya esai tentang pertemuan seorang sastrawan Indonesia selama seminggu dengan seorang sastrawan dunia yang berkunjung ke Indonesia.

Selanjutnya menurut Djuharie, Otong Setiawan dan Suherli (2001:115) mengklasifikasikan dalam dua jenis esai yaitu:

a. Esai formal akan tampak kesungguhan penulis esai dalam mengangkat persoalan yang dipermasalahkannya dengan memberikan alasan yang nyata bahwa persoalan itu memang persoalan (masalah). Dari hal ini tergambar upaya penulis esai dalam meyakinkan pembacanya terhadap persoalan yang ditulisnya.

b. Esai informal mengungkapkan persoalan berdasarkan kesan pribadinya yang ditonjolkan sehingga tampak sekali hasil pikiran dan perasaanya. Kesan yang dihadirkan dalam tulisan itu berupa suasana tulisan yang akrab dengan pembacanya, seperti bentuk dialog antara penulis dengan pembacanya secara langsung.

Menurut Kuncoro (2009:54) mendeskripsikan tipe esai menjadi beberapa jenis yaitu:

a. Esai deskriptif

Esai deskriptif bertujuan untuk menciptakan kesan tentang seseorang, tempat, dan benda. Bentuk esai ini mencakup rincian nyata untuk membawa pembaca pada visualisasi dari sebuah objek. Rincian pendukung disajikan dalam urutan tertentu berdasarkan penginderaan penulis.

b. Esai ekspositiori

Esai ini menjelaskan subjek ke pembaca. Isi dari esai ini dilengkapi dengan penjelasan tetntang proses, membandingkan dua hal, identifikasi hubungan sebab akibat, menjelaskan dengan contoh, membagi dan mengklasifikasikan atau mendefenisikan. Pada esai proses akan menyajikan urutan yang bersifat kronologis (waktu). Untuk esai perbandingan akan mengklasifikasi berdasarkan urutan kepentingan. Esai sebab akibat mungkin akan mengidentifikasi suatu sebab dan meramalkan akibat, atau sebaliknya mulai dengan akibat dan mencari sebabnya.

c. Esai naratif

Esai tipe ini menggambarkan suatu ide dengan cara bertutur. Kejadian yang diceritakan disajikan sesuai urutan waktu.

d. Esai persuasif

Esai persuasif berusaha mengubah perilaku pembaca atau memotivasi pembaca untuk ikut serta dalam suatu aksi. Esai ini dapat menyatakan suatu emosi atau tampak emosional. Rincian pendukung biasanya berdasarkan urutan kepentingannya.

e. Esai dokumentatif

Esai yang memberikan informasi berdasarkan suatu penilaian di bawah suatu institusi atau otoritas tertentu.

Menurut Albert dalam Djuharie (2001:115) membedakan dua jenis esai yaitu esai formal dan esai informal dengan tiga aspek yaitu maksud, nada dan perkembangannya, yaitu:

a. Aspek maksud

Esai formal menjelaskan untuk mengajar, meyakinkan sedangkan esai informal menyajikan impresi-impresi pribadi.



b. Aspek nada

Esai formal menjelaskan biasanya serius sedangkan informal biasanya ringan.

c. Aspek perkembangannya

Esai formal menjelaskan tegas dan teratur sedangkan informal bebas dan beranekaragam.

Terakhir menurut Tukan (2006:170) esai terdiri atas beberapa macam. Menurut bentuknya, esai dibedakan atas esai formal, esai informal, kritik, dan artikel penelitian. Menurut tujuannya, esai dibedakan atas esai paparan, esai argumentasi, esai cerita (naratif), esai lukisan (deskriptif), dan esai ajakan (persuasif).

a. Esai formal

Esai formal adalah esai yang tujuan dan situasinya resmi, misalnya mengupas tentang topik yang ditujukan kepada pembaca yang serius. Di sini penulis harus mengupas secara ilmiah sehingga gaya penulisannya pun mengikuti aturan penulisan yang formal dan sistematis.

b. Esai informal

Esai informal adalah esai yang tujuan dan situasinya tidak resmi, melainkan santai, misalnya mengupas sesuatu kepada pembaca umum. Penulis akan menulisnya secara familier, ringan, dan bisa juga dibubuhi humor.

c. Esai kritik

Esai kritik adalah esai yang menilai baik buruk, manfaat tidaknya, kelebihan dan kekurangan suatu karya. Misalnya seseorang yang hendak menulis kritik tentang suatu karya sastra, ia dapat membicarakan dan menilai berbagai unsur pembentuk karya sastra tersebut, baik yang intrinsik maupun ekstrinsik.

d. Esai cerita

Esai cerita adalah esai yang bertujuan menghadirkan barang, orang, atau sesuatu yang dilukiskan itu di depan angan-angan pembaca sehingga pembaca seperti melihat bentuknya, mendengar suaranya, merasakan kelembutannya, mengecap kemanisan atau kepahitannya, mencium baunya. Jadi, barang, orang, atau sesuatu yang dilukiskan haruslah bersumber pada kesan utama yang hendak disampaikan kepada pembaca.

e. Esai argumentatif

Esai argumentatif bertujuan meyakinkan pembaca untuk menerima ide, pandangan, sikap, atau kepercayaan penulis. Penulis berusaha menunjukkan kebenaran suatu ide dengan motif agar pembaca pada akhirnya berpihak kepada penulis, kemudian berbuat sesuatu.

f. Esai paparan

Esai paparan bertujuan menjelaskan atau memaparkan suatu hal kepada pembaca.

g. Esai lukisan

Esai lukisan adalah esai yang bertujuan melukiskan atau menggambarkan sesuatu kepada pembaca sehingga pembaca memahami hal yang disampaikan.

h. Esai ajakan

Esai ajakan merupakan esai yang bertujuan untuk mengajak pembaca agar mengikuti pendapat yang disampaikan penulis.

Dari beberapa penjelasan para ahli dapat disimpulkan bahwa penjelasan dari Sumardjo, Jakob dan Saini K.M pembagian dari jenis esai yang dibuatnya mudah untuk dimengerti dan mampu diterapkan untuk memproduksi menulis esai berdasarkan teori yang dipaparkannya dengan menggunakan penjelasan yang jelas sehingga mudah dimengerti.
 Ciri-ciri Esai

Menurut Nelson dalam Santana (2007:20) ciri-ciri sebuah tulisan esai itu yaitu “Sebuah tulisan pendek (short), dengan mengorganisirnya dalam ketinggian (highly) tertentu. Mereka membicarakan sebuah pemikiran, dengan pengamatan tajam (flair) dan kerap merefleksikan personalitas penulisnya.”

Post a Comment

Artikel Terkait Tips Motivasi