Keterampilan mensintesis (dalam matematika)

Keterampilan mensintesis merupakan keterampilan yang berlawanan dengan keterampilan menganalisis. Keterampilan mensintesis adalah sutu proses yang memadukan bagian –bagian atau unsur-unsur secara logik sehingga menjelma menjadi suatu pola struktur atau bentuk baru. Pertanyaan sintesis menuntut pembaca untuk menyatupadukan semua informasi yang diproleh dari materi bacaanya yang memberi kesempatan untuk berpikir bebas terkontrol.

3. Keterampilan mengenal dan memecahkan masalah

Keterampilan ini merupakan keterampilan aplikatif konsep kepada pengertian baru. Keterampilan ini menuntut pembaca untuk memahami bacaan dengan kritis sehingga setelah kegiatan membaca selesai siswa mampu menangkap pikiran pokok bacaan, sehingga mampu mempola sebuah konsep. Tujuan keterampilan ini agar pembaca mampu memahami dan menerapkan konsep-konsep ke dalam permasalahan atau ruang lingkup baru.

4. Keterampilan menyimpulkan

Keterampilan menyimpulkan ialah kegiatan akal pikiran manusia berdasarkan pengertian atau pengetahuan (kebenaran) yang dimilikinya, dapat beranjak mencapai pengertian atau pengetahuan (kebenaran) yang baru yang lain. Proses pemikiran manusia itu sendiri, dapat menempuh dua cara, yaitu deduksi dan induksi. Jadi, kesimpulan merupakan sebuah proses berpikir yang memberdayakan pengetahuan sedemikian rupa untuk menghasilkan sebuah pemikiran atau pengetahuan yang baru.

5. Keterampilan mengevaluasi atau menilai (dalam matematika).

Evaluasi merupakan kemampuan seseorang untuk dapat memberikan pertimbangan terhadap suatu situasi, ide, metode berdasarkan suatu patokan atau kriteria. Setelah pertimbangan dilaksanakan dengan matang maka kesimpulan diambil berupa suatu keputusan. Salah satu indikator dari keterampilan ini adalah melakukan pengamatan kembali untuk memeriksa ulang.

Dari pendapat para ahli di atas, dalam ranah kognitif, berpikir kritis ada pada jenjang kemampuan analisis, sintesis, dan evaluasi. Dapat dikatakan dalam ranah kognitif, meningkatkan kemampuan berpikir kritis adalah dengan meningkatkan kemampuan analisis, sintesis dan evaluasi pada siswa. Untuk memberikan argumen yang sesuai dengan kebutuhan atau komentar yang tepat terhadap suatu pernyataan atau kondisi dibutuhkan kemampuan analisis, sintesis, dan evaluasi yang dapat memahami dengan baik, mendalam, detail atau terperinci bahkan secara total terhadap kondisi tersebut, sehingga argumen/ komentar yang diberikan mendukung dan membantu untuk pengambilan keputusan di dalam berpikir kritis. Dan akhirnya siswa mampu mengambil keputusan yang tepat terhadap suatu kondisi. Bila digambarkan dalam bentuk hirarki, keenam jenjang kemampuan kognitif akan dibentuk sebagai berikut.

Post a Comment

Artikel Terkait Tips Motivasi