JENIS – JENIS ALAT UKUR DIGITAL

A. TERMOMETER DIGITAL
Suhu adalah besaran yang menyatakan derajat panas dingin suatu benda dan alat yang digunakan untuk mengukur suhu adalah thermometer. Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat untuk mengukur suhu cenderung menggunakan indera peraba. Tetapi dengan adanya perkembangan teknologi maka diciptakanlah termometer untuk mengukur suhu dengan valid.
Termometer digital memiliki beberapa jenis menurut cara pemakaiannya, ada yang diletakakan pada telinga dan ada pula yang di letakkan pada mulut untuk memperoleh hasil pengukurannya tetapi memiliki prinsip kerja yang sama dengan termometer yang lainnya yaitu pemuaian.Pada termometer digital menggunakan logam sebagai sensor suhunya yang kemudian memuai dan pemuaiannya ini diterjemahkan oleh rangkaian elektronik dan ditampilkan dalam bentuk angka yang langsung bisa dibaca. Termometer digital biasanya dilengkapi dengan bunyi (misalnya bip) yang akan memberitahukan bahwa pengukuran suhu telah selesai dilakukan.)
B. MULTIMETER DIGITAL
Multimeter sering digunakan dalam pengukuran besaran-besaran listrik. Selain itu alat ini juga atau biasa disebut AVO (Ampere,Volt, dan Ohm) meter yang artinya suatu alat ukur yang dapat digunakan untuk mengukur kuat arus listrik (I) dengan satuan ampere, mengukur tegangan listrik (V) dengan satuan volt, dan untuk mengukur besarnya tahanan listrik  dengan satuan ohm.
Pengukuran arus dan tegangan dengan multimeter
1.      Pilih jangkah ukur dengan lebih besar dari dengan pembacaan yang masih dapat dilakukan.
2.      Sambungkan meter, yakinlah sambungan pada sisi yang benar.
  Umumnya sebuah multimeter elektronik mengandung elemen-elemen berikut :
§ Penguat dc jembatan setimbang (balanced bridge dc amplifier) dan alat pencatat.
§ Pelemah masukan atau saklar rangkuman (RANGE), guna membatasi tegangan masukkan pada nilai yang diinginkan.
§ Rangkaian penyearah, untuk mengubah tegangan masukkan ac ke dc yang sebanding.
§ Batere internal dan rangkaian tambahan, guna melengkapi kemampuan pengukuran tahanan.
§ Saklar fungsi (FUNGSI), untuk memilih berbagai fungsi pengukuran dari instrumenttersebut.


C.VOLTMETER DIGITAL
Voltmeter adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengukur tegangan listrik.ditambah alat multiplier akan dapat meningkatkan kemampuan pengukuran alat voltmeter berkali-kali lipat. Gaya magnetik akan timbul dari interaksi antar medan magnet dan kuat arus.
Pada voltmeter digital menunjukan tegangan dapat pula untuk mengukur tahanan meter-meter voltohm atau dapat untuk dua-duanya tegangan DC dan DC. Metode-metode yang dipakai secara garis besar dapat dilkaukan dengan metode perbandingan. Metode perbandingan Voltmeter berdasarkan metode ini mempunyai suatu tegangan standar berkode yang dibandingkan oleh suatu amplifier pembanding. Adapaun tegangan standar dapat berubah secara otomatis sampai menyamai tegangan yang diukur kemudian tegangan standar yang berkode ini ditunjukan secara bilangan. Metode ini memiliki beberapa sifat sedemikian rupa sehingga perbandingan langsung antara tegangan yang diukur dan tegangan standar menjamin ketelitian dan ketepatan pengukuran.
D. AMPEREMETER DIGITAL
Amperemeter adalah alat untuk mengukur kuat arus listrik. Amperemeter biasanya dipasang secara seri (berderet) dengan elemen listrik. Dalam praktikum sumber listrik arus searah, amperemeter biasanya digunakan untuk mengukur besarnya arus yang mengalir pada kawat penghantar.
Pada amperemeter digital sistem yang dimiliki, hampir sama dengan sistem yang ada pada volt meter digital. Yang membedakan hanya pada besar dan cara pengukurannya. Selain itu, isyarat yang masuk tetap diubah dari analog ke digital. Adapun metode yang dipakai pada alat ini yaitu metode perbandingan. Metode perbandingan, amperemeter berdasarkan metode ini mempunyai suatu kuat arus standar berkode yang berubah-ubah, dengan mana arus yang diukur dibandingkan oleh suatu amplifier pembanding.
E.NERACA DIGITAL
Massa sering diartikan sebagai berat, tetapi dalam tinjauan fisika kedua besaran tersebut berbeda. Massa tidak dipengaruhi gravitasi, sedangkan berat dipengaruhi oleh gravitasi. Fungsi dari neraca elektrik maupun bukan elektrik secara umum adalah sebagai alat pengukur massa.
   Proses Pengukuran
    Secara umum proses meninbang dengan neraca elektronik/digital adalah:
1.      Pastikan bahwa timbangan sudah menyala.
2.      Pastikan timbangan menunjukkan angka ”nol”( jika tidak perlu di koreksi).
3.      Letakakan benda yang massanya akan diukur pada piringan tempat benda.
4.      Baca skala yang tertera pada display digital.
5.      Untuk pengukuran yang sensitivitasnya tinggi perlu menunggu 30 menit, karena hanya dapat bekerja pada batas temperatur yang ditetapkan.
F.OSILOSKOP DIGITAL
            Osiloskop digital tidak bagus dalam hal resolusi, hal ini disebabkan proses pembagian digitalisasi sebuah sinyal kedalam pengukuran diskrit (dipecah-pecah), kebanyakan DSO kehilangan kemampuan resolusi yang diperoleh dalam osiloskop analog. Namun demikian, osiloskop digital yang lebih maju telah berhasil menggabungkan teknik pencuplikan yang pintar dan cermat dengan moda akuisisi untuk menaikkan resolusi vertikal maupun horisontalnya. Dengan menaikkan laju cuplikan, sebuah osiloskop digital dapat menaikkan resolusi horisontalnya secara memadai. Osiloskop digital dapat menangkap gejala gelombang seperti halnya pada osiloskop analog, karena dapat mencuplik sampai 400.000 gelombang per detik. Dalam hal penyimpanan bentuk gelombang yang diukur, jelas di sini DSO memiliki keunggulan karena ia memiliki memori.
Lingkaran 1 menyatakan bahwa sumber signal :
§  Switch pada posisi CH1 artinya sumber signal berasal dari Channel 1.
§  Switch pada posisi CH2 artinya sumber signal berasal dari Channel 2.
§  Switch pada posisi LINE artinya sumber signal berasal dari Line.
§  Switch pada posisi EXT artinya sumber signal berasal       dari sumber external di luar osiloskop.
Lingkaran 2 menyatakan bahwainput Channel 1.
§  Osiloskop tersebut mempunyai 2 Channel input, yaitu Channel 1dan Channel 2.
Lingkaran 3 menyatakan bahwa Channel yang ditampilkan pada layar yaitu :
§  Switch pada posisi CH1 artinya layar akan menampilkan grafik di Channel 1 dari Channel 1.
§  Switch pada posisi CH2 artinya layar akan menampilkan grafik dari Channel 2.
§  Switch pada posisi dual artinya layar akan menampilkan grafik dari Channel 1dan Channel 2 secara   bersamaan.
§  Switch pada posisi ADD artinya layar akan menampilkan grafik dari Channel 1 di superposisi dengan Channel 2.
Lingkaran 4 menyatakan bahwa jenis signal input.
§  Switch pada posisi AC artinya signal input berupa signal AC.
§  Switch pada posisi GND artinya signal input berupa signal ground.
§  Switch pada posisi DC artinya signal input berupa signal DC.
Keluaran head unit dan amplifier adalah signal AC maka untuk menampilkan signalnya di osiloskop,  switch harus diletakkan pada posisi AC.
Lingkaran 5 menyatakan bahwa Volts/Div (besarnya Volts perkotak pada layar osiloskop).
§  Tombol Volts/Div diputar ke kanan artinya semakin besar Volts perkotak sehingga tampilan signal semakin kecil.
§  Tombol Volts/Div diputar ke kiri artinya semakin kecil Volts perkotak sehingga tampilan signal semakin besar.
§  Perhatikan ada tombol kecil di tengah tombol besar yang berfungsi sama tetapi dengan skala yang lebih kecil (fine-tuning).
Tombol Volts/Div harus diatur sedemikian rupa sehingga  seluruh bagian dari signal tampak pada layar.
Lingkaran 6 menyatakan bahwa Vertikal Position (posisi secara vertikal).
§  Apabila tombol Vertikal Position diputar ke kanan maka tampilan signal bergerak ke atas.
§  Apabila tombol Vertical Position diputar kekiri maka tampilan signal bergerak ke bawah.
Tombol Vertikal Position harus diatur sedemikian rupa sehingga posisi signal berada tepat di tengah layar.
Lingkaran 7 menyatakan bahwa Horizontal Position (posisi secara horizontal).
§  Apabila tombol Horizontal Position diputar ke kanan maka tampilan signal bergerak ke kanan.
§  Apabila tombol Horizontal Position diputar ke kiri maka tampilan signal bergerak ke kiri.
Lingkaran 8 menyatakan bahwa Time/Div (waktu per kotak pada layar osiloskop).
§   Time/Div merupakan kebalikan dari frekuensi.
§   Satuan Time/Div adalah second atau milisecond (ms).
§   Satuan frekuensi adalah Hz atau 1/second.
§  Tombol Time/Div diatur sesuai dengan frekuensi signal input.

.6.PRINSIP KERJA ALAT UKUR DIGITAL
•    PRINSIP KERJA  TERMOMETER DIGITAL
Sensor yg berupa PTC atau NTC dengan tingkat sensitifitas tinggi akan berubah nilai tahanannya jika terjadi sebuah prubahan suhu yg mengenainya..Perubahan nilai tahanan ini linear dengan perubahan arus, sehingga nilai arus ini bisa dikonversi ke dalam bentuk tampilan display- Sebelum dikonversi, nilai arus ini di komparasi dengan nilai acuan dan nilai offset di bagian komparator, fungsinya untuk menerjemahkan setiap satuan amper ke dalam satuan volt yg akan dikonversi ke display.Kalibrasinya biasa menggunakan kalibrator manual atau otomatis, kalibrator manual suhu yg dikenakan ke sensor adalah suhu pemanas nyata dimulai dari 0 derajat untuk setting ofsetnya.
•    PRINSIP KERJA MULTIMETER DIGITAL
Adapun cara menggunakan multitester ini ialah sebagai berikut :
a. Jika saklar menunjuk pada ohm meter dapat digunakan mengukur: Transistor, Tahanan, Potensiometer, VR (Variabel Resistor), Kondensator, LS, Kumparan, MF dan trafo, mengukur Kabel, dsb.
b. Jika saklar menunjuk pada DC Volt (dcv) dapat digunakan mengukur :
– Arus dalam suatu rangkaian (arus dc)
– Mengukur (menguji) accu atau batere
c. Jika saklar menunjuk pada AC Volt (acv) dapat dipakai untuk mengukur kuat tegangan AC, ada dan tidaknya arus listrik.
d. Jika saklar menunjuk pada DC ampere dapat dipakai untuk mengukur berapa banyakampere pada accu maupun batere atau catu daya (adaptor).
•    PRINSIP KERJA AMPEREMETER
Amperemeter bekerja berdasarkan prinsip gaya magnetik (Gaya Lorentz). Ketika arus mengalir melalui kumparan yang dilingkupi oleh medan magnet timbul gaya lorentz yang menggerakan jarum penunjuk menyimpang.
Apabila arus yang melewati kumparan besar, maka gaya yang timbul juga akan membesar sedemikian sehingga penyimpangan jarum penunjuk juga akan lebih besar. Demikian sebaliknya, ketika kuat arus tidak ada maka jarum penunjuk akan dikembalikan ke posisi semula oleh pegas. Besar gaya yang dimaksud sesuai dengan Prinsip Gaya Lorentz F = B.I. L.
Kemampuan amperemeter dapat ditingkatkan dengan memasang hambatan shunt secara parallel terhadap amperemeter. Besar hambatan shunt tergantung pada berapa kali kemampuannya akan ditingkatkan. Misalnya mula-mula arus maksimumnya adalah I, akan ditingkatkan menjadi I’ = n.I, maka besar hambatan shunt.


PRINSIP KERJA NERACA DIGITAL
1. Disiapkan timbangan analitik dalam kondisi seimbang atau water pass (dengan mengatur sekrup pada kaki neracasehingga gelembung air di water pass tepat berada di tengah).
2. Dibersihkan ruang dalam neraca analitik dengan menggunakan kuas. Piringan neraca dapat diangkat dan seluruh timbangan dapat dibersihkan dengan menggunakan etanol/alkohol.
3. Ditancapkan stop kontak pada stavolt.
4. Ditekan tombol On kemudian tunggu hingga muncul angka 0,0000 g.
5. Dimasukkan alas bahan (gelas arloji, kertas atau benda tipis) dengan membuka kaca tidak begitu lebar supaya tidakmempengaruhi perhitungan karena neraca analitik ini sangat peka.
6. Ditutup kaca neraca analitik.
7. Ditekan tombol zero supaya perhitungan lebih akurat.
8. Dimasukkan bahan yang akan ditimbang dengan membuka kaca tidak begitu lebar, begitu pun ketika akan menambahkanatau mengurangi bahan untuk menyesuaikan massa yang diinginkan.
9. Ditutup kaca.
10. Ditunggu hingga angka di layar monitor neraca analitik tidak berubah-ubah dan sesuai dengan massa yang diinginkan.
11. Diambil bahan yang telah ditimbang.
12. Ditekan tombol Off  hingga tidak ada angka di layar monitor neraca analitik.
13. Dilepas stop kontak dari stavolt.
14. Dibersihkan ruang dalam neraca analitik dengan menggunakan kuas. Piringan neraca dapat diangkat dan seluruhtimbangan dapat dibersihkan dengan menggunakan etanol/alkohol.
•    PRINSIP KERJA OSILOSKOP DIGITAL
 Prinsip kerja osiloskop yaitu menggunakan layar katoda. Dalam osiloskop terdapat tabungpanjang yang disebut tabung sinar katode atau Cathode Ray Tube (CRT). Secara prinsip kerjanya ada  dua tipe osiloskop,yakni tipe analog (ART-analog real time oscilloscope) dan tipe digital(DSO-digital storage osciloscope),masing-masing memiliki kelebihan danketerbatasan. Para insinyur, teknisi maupun praktisi yang bekerja di laboratorium perlu mencermati karakter masing-masing agar dapat memilih dengan tepat osiloskop mana yang sebaiknya digunakan dalam kasus-kasus tertentu yang berkaitan dengan rangkaian elektronik yang sedang diperiksa atau diuji kinerjanya.

Post a Comment

Artikel Terkait Tips Motivasi