Pengertian Bisnis dan Perusahaan

Buku-buku mengenai studi kelayakan bisnis hampir tidak ada yang menjelaskan apa arti bisnis itu sendiri. Oleh karena itu buku ini menjelaskan nya.
Untuk menjelaskan mengenai pengertian perushaan dan bisnis, penulis menggunakan pendapat Raymond E. Glos dalam bukunya business :its nature and Environment : An Intrudoction, karena buku ini dianggap yang terjelas paparan nya, perusahaan diartikan sebagai sesuatu yang memproses perubahan keahlian dan sumber daya ekonomi menjadi barang dan/atau jasa yang diperuntukkan bagi pemuasan kebutuhan para pembeli serta diharapkan akan memberikan laba kepada para pemiliknya.  Jadi, focusnya lebih kepada organisasi. Sedangkan, bisnis disisi lain diartikan sebagi seluruh kegiatan yang diorganisasikan oleh orang-orang yang berkecimpung di dalam bidang perniagaan (produsen, pedagang, konsumen, dan industry dimana perusahaan berada) dalam rangka memperbaiki standar serta kualitas hidup mereka.
Dengan kedua istilah diatas,  dapat disimpulkan bahwa pengertian bisnis lebih luas dari pada pengertian perusahaan karena perusahaan merupakan bagian dari bisnis.
Dalam suatu perekonomian yang kompleks seperti sekarang ini, orang harus mau menghadapi tantangan yang resiko untuk mengkombinasikan tenaga kerja, material, modal dan manajemen secara baik sebelum memasarkan suatu produk. Orang-orang seperti itu sering dikenal sebagai pengusaha.
Namun motivasi utama dalam kegiatan bisnis adalah laba. Lama didefenisikan sebagai perbedaan antara penghasilan dan biaa-biaya yang dikeluarkan, sehingga dalam bisnis, para pengusaha harus dapat melayani para pelanggan dengan cara yang menguntungkan untuk kelangsungan hidup perusahaan dalam jangka panjang, selain juga harus selalu mengetahui kesempatan-kesempatan baru untuk memuaskan keinginan pembeli.
Untuk memudahkan pembahasan mengenai konsep bisnis dan komponen-komponenya, penulis menampilkan sebuah gambar seperti berikut:
Penjelasan gambar
Pada hakekatnya, transaksi-transaksi bisnis dilakukan di pasar (P1) oleh perusahaan (P2). Transaksi-transaksi ini diharapkan terjadi dengan memuaskan kedua belah pihak, yaitu produsen dan konsumen . namun proses antara P1 dan P2 ternyata dipengaruhi secara langsung maupun tidak langsung oleh persaingan dan aspek eksternal lainya (P3) baik secara positif maupun negative. Selain itu ketiga kutub ini memiliki perubahan-perubahan sendiri (P4) , yang pada gambar diatas berbentuk lingkaran, dimana secara langsung atau tidak juga akan mempengaruhi kelanacaran bisnis perusahaan.
Konsep Pasar P1
Pasar dimana produk dari produsen ditawarkan pada konsumen potensialnya tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan. Jadi hendaknya produsen mengetahui dengan baik bagaimana menetukan pasar produsen yang diingini.
Konsep Perusahaan (P2)
Konsep perusahaan akan disebut sebagai konsep lingkungan internal perusahaan. Elemen-elemen dari lingkungan internal perusahaan dapat dibagi atas fungsional perushaan dan tingkatan manajemennya.

Konsep Persaingan dan Eksternal Lain (P3)
Selain konsep lingkungan internal, konsep bisnis juga memiliki  lingkungan eksternal, yaitu kondisi-kondisi yang berada diluar perusahaan dan tidak dapat dikendalikan perusahaan.  Kondisi-kondisi ini meliputi kondisi politik, ekonomi social, teknologi, legal, dan lingkungan hidup.

Konsep Perubahan (P4)
Dunia terus berubah dan begitu pula halnya dengan dunia bisnis. Lingkungan bisnis, seperti situasi politik, ekonomi, dan seterusnyaterus berubah. Aspek-aspek internal perusahaan, sepeerti kondisi SDM dalam suatu perusahaan selalu berubah-ubah sikap dan perilakunya, termasuk motivasi dan kepuasan mereka.


3.    Studi Kelayakan Bisnis Vs Studi Kelayakan Proyek
Suatu kegiatan yang berbentuk proyek adalah berbeda dengan bentuk operasional rutin. Kegiatan proyek dapat diartikan sebagai kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas dengan alokasi sumber daya tertentu dan dimaksudkan untuk melaksanakan tugas dan sasarannya telah digariskan dengan jelas.
Dalam pengertian diatas terdapat cirri-ciri pokok proyek adalah :
    Memiliki tujuan yang kusus, produk, akhir atau hasil kerja akhir.
    Biaya, jadwal kerja, sumber daya, criteria mutu yang diperlukan telah ditentukan
    Kegiatan bersifat sememntara
    Kegiatan bersifat tidak rutin
Sementara itu, sesuai dengan defenisinya, bisnis memiliki kegiatan-kegiatan yang tidak hanya memebangun proyek, tetapi yang utama justru yang operasionalisasinya, sehingga beberapa aspek yang menjadi perhatian, termasuk mengenai layanan pada pasar potensial, kepuasan konsumen, dan persaingan bisnis telah menjadi hal penting.
        Didasarkan pada perbedaan yang jelas antara proyek dan bisnis, kiranya dapat dibedakan pula antara studi kelayakan proyek dan studi kelayakan bisnis. Oleh karena itu, disesuai kan dengan mata kuliah pada fakultas ekonomi nya pada studi kelayakan bisnis. Banyak factor yang mempengaruhi bisnis untuk bergerak kearah bisnis jasa, dianataranya adalah:
    Perubahan regulasi pemeritah
    Swastanisasi perusahaan-perusahaan pemerintah dan organisasi nirbala
    Komputerisasi dan inovasi teknologi
    Perkembangan warabala
    Ekspansi leasting dan bisnis persewaan
    Pertumbuhan pusat-pusat jasa dalam perusahaan manufaktur
    Tekanan financial terhadap organisasi-organisasi public dan nirbala
    Internasionalisasi bisnis jasa

B.    Bisnis Dibidang Jasa
Telah disinggung diatas bahwa, selain industry manufaktur, perkembangan bisnis disektor jasa terus berlangsung. Oleh karena itu, pengertian studi kelayakan untuk industri jasa yang baik perlu didukung oleh pengertian jasa itu sendiri. Termasuk didalamnya aspek-aspek yang menciptakan peluang untuk berkembangnya bisnis jasa itu sendiri, isu-isu strategi yang perlu diperhatikan oleh para penyedia jasa, serta hal-hal penting perihal jasa lainya.

1.    Perkembangan Bisnis Jasa
Lingkungan bisnis jasa saat ini akan menghindarkan sejumlah implikasi penting terhadap perkembangan bisnis jasa kedepan, misalnya :
a.    Akan terjadi inovasi jasa
b.    Makin meningkatnya partisipasi konsumen terhadap jasa
c.    Makin meningkatnya kandungan jasa pada barang-barang

2.    Perbedaan Barang dan Jasa
Dengan pemberian porsi yang cukup berimbang antara bisnis jasa dan barang di dalam buku ini, kiranya perlu dipaparkan karakteristik-karakteristik yang membedakan antara produk barang dan jasa. Jasa memiliki karakteristik dalam hal-hal :intangibilitas, keneragaman, simultanitas produksi dan komsumsi jasa, serta kerentanan.

Intingabilitas (intangible). Jasa secara prinsip adalah intangible , walaupun sering mencakup tindakan tangible konsekuaensi yang muncul akibat dari sifat intangibilitas adalah bahwa: jasa tidak dapat dilihat,dirasakan, dicicipi atau disentuh, oleh karena itu, tidak disimpan, akibatnya fluktuasi permintaan jasa sulit untuk dikendalikan.
a.    Strategi genetik. Strategi stabilitas, pada prinsipnya strategi ini menekankan pada tidak bertambahnya produk, pasar, dan fungsi-fungsi perusahaan karena sedang dalam usaha meningkatkan efisiensi disegala bidang dalam rangka meningkatkan kinerja dan keuntungan.
b.    Strategi ekspansi (expansion). Pada prinsipnya, strategi ini menekankan pada penambahan/atau perluasan produk, pasar dan fungsi dalam perusahaan sehingga aktivitas perusahaan meningkat.
c.    Strategi penciutan. (Retrenchment) pada prinsipnya strategi ini dimaksudkan untuk mengurangi produk yang dihasilkan atau mengurangi pasar maupun fungsi-fungsi dalam perusahaan yang mempunyai cash-flow negative dan strategi ini biasanya diterapkan pada suatu bisnis yang berada pada tahap menurun.
Strategi Utama/Induk
Strategin utama ( Grand Strategi) atau strategi indukmerupakan strategi yang lebih operasional karena merupakan tindak lanjut dari strategi generik. Penjabaran strategi generik menjadi strategi utama yang didasarkan pada pendekatan dari Wheelen-Hunger dipaparkan sebagai berikut:
Strategi pertumbuhan (Growth)
Strategi generik pertumbuhan ini memiliki dua jenis strategi utama. Setiap jenis strategi utamanya masing-masing terdiri atas dua macam.
    Strategi pertumbuhan konsentrasi
Horizontal : dari sisi internal hendaknya segmen pasar diperluas untuk mengurangi potensi persaingan agar skala ekonomi menjadi lebih besar.

Vertikal: strategi ini dapat dilakukan dengan cara mengambil alih fungsi yang sebelumnya disediakan oleh pemasaran atau distributor dengan kata alin terdapat satu atau lebih bisnis yang selama ini disediakan oleh perushaan lain.

    Strategi pertumbuhan Diversifikasi
Strategi ini menuntun perusahaan tumbuh dengan cara menambahkan produk atau devisi yang berbeda dari yang telah ada. Strategi ini terdiri dari beberapa cara yaitu : terpusat (konsentrasi) atau konglomerasi baik secara internal maupun eksternal. Strategi pertumbuhan ini dibagi 2 :
Terpusat: melakukan pertambahan produk atau devisi yang sudah ada pada perushaan sebelumnya, yang dilakukan dengan cara yang masih sama dengan produk atau jasa yang sudah ada.
Konglomerasi: melakukan penambahan produk atau devisi yang tidak ada hubungan nya dengan lini produk atau jasa yang telah dimiliki sebelumnya.
    Strategi stabilitas
Strategi generik stabilitas adalah strategi yang paling sesuai bagi perusahaan yang berhasil pada industri dengan daya tarik industri yang medium. Ada empat bentuk strategi utamanya yaitu:
a)    Strategi istirahat (pause strtegi) 
b)    Strtegi waspada (proceed with caution strategi)
c)    Strategi tanpa perubahan (no change strategi)
d)    Strategi mengambil untung (profit strategi)
    Strategi penciutan (retrenchement)
Strategi generik penciutan adalah penghematan atau penciutan di saat satu perusahaan mempunyai posisi persaingan yang lemah dibandingkan dengan daya tarik industri. Ada empat bentuk strategi utama untuk strategi generik ini, yaitu:
a)    Strategi Turnaround
b)    Strategi Captive Company
c)    Strategi Bancruptcy
d)    Strategi Liquidation
jadi dengan ini dapat diketahui mengapa suatu perusahaan melakukan kebijakan untuk meningkatkan usaha mereka.

Post a Comment

Artikel Terkait Tips Motivasi