Hampir 24 jam setelah lantai mezanin di Gedung BEI ambruk,
puluhan korban luka masih menjalani perawatan dan operasi di empat rumah sakit,
termasuk sejumlah mahasiswi yang mengalami horor itu pada kesempatan pertama
mereka di Jakarta.
Senin pagi kemarin, para mahasiswi Universitas Darma,
Palembang, tiba di Jakarta dalam rombongan karya wisata universitas mereka,
menumpang dua bus yang berangkat dari Plaju, sebuah kecamatan di Palembang,
Sumatera Selatan.
Sebagian besar dari mereka mengaku baru pertama kali
menjejakkan kali di Jakarta. Mereka membayar setidaknya Rp4 juta untuk studi
berbalut plesir yang dijadwalkan berlangsung sepekan itu.
Hasil sementara penyelidikan robohnya balkon gedung BEI: apa
yang sudah kita ketahui sejauh ini
Balkon gedung BEI roboh: Tak ada korban jiwa, puluhan
dirawat di RS
Sempat berhenti di area peristirahatan tol yang
menghubungkan Pelabuhan Merak, Banten, dan Jakarta, dua bus yang mereka
tumpangi langsung menuju Gedung BEI di Jalan Sudirman, Jakarta.
Mereka mengaku tiba lebih awal di gedung itu dari jadwal
kunjungan ke BEI yang telah disusun sebelumnya, yakni pukul 13.00 WIB.
"Karena Jakarta macet, tidak apa-apa kami datang lebih
dulu," kata Bedrith Septriana, mahasiswi Bina Darma yang mengalami retak
punggung akibat jatuh dari mezanin Gedung BEI.
Bursa Efek JakartaHak atas fotoDIRJEN CIPTA KARYA
KEMENTERIAN PUPR
"Laporan Kajian Teknis Pendahuluan, Kegagalan Bangunan
Tower II Gedung Bursa Efek Indonesia."
Bedrith berkata, ia dan rombongan mahasiswi lainnya lantas
mencari musala untuk menunaikan ibadah salat dzuhur. Kelompok mahasiswi itu
naik ke lantai mezanin, meninggalkan rekan-rekan mahasiswa mereka yang masih
berada di luar gedung untuk pemeriksaan tas oleh petugas keamanan.
Namun belum sempat menemukan musala, lantai mezanin ambruk.
Seperti dalam sejumlah rekaman kamera pengawas gedung BEI yang beredar ke media
sosial, Bedrith dan para mahasiswi Bina Darma lainnya ikut terjatuh ke lantai
satu.
Karya wisata Bina Darma pun berhenti. Mereka batal
meneruskan perjalanan ke Bali dan Lombok yang seharusnya dilakukan Senin malam
lalu.
Polisi masih menyelidiki penyebab ambruknya lantai mezanin
di gedung II Bursa Efek Indonesia.
Investigasi kepolisian yang masih berlangsung belum
menyimpulkan penyebab lantai itu runtuh. Namun para mahasiswi itu hampir satu
suara: tidak berniat menuntut pihak manapun dan menganggap kejadian itu sebagai
musibah.
Wartawan BBC Indonesia, Abraham Utama, mengumpulkan
kesaksian beberapa korban peristiwa itu, usai mereka dioperasi dan menjalankan
perawatan dokter.
Post a Comment